Reporter: Karmila Bakri
POLEWALI MANDAR mandarnesia.com Gabungan beberapa komunitas literasi menggelar lapak buku di Area Polewali Mandar International Folk & Art Festival (PIFAF), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (2.8.2019).
Komunitas dari Beranda Burhan, Sapo-sapo Majene, Budaya Literasi Pinrang, Anak Lontara Nusantara (ALTAR), Sapobaca Todakka, Pattae, Komunitas Pemuda Pelajar Pulau Battoa (KP3B), Kompasna, Serikat Pemuda Desa (Sepeda), Kompasna, dan Tunas Muda Mudi Wonomulyo. Mereka antusias ngelapak sambil ngecobrik.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan selama even PIFAF. Tujuannya adalah memantik minat baca pengunjung, dan membuat ecobrik dari hasil mengumpulkan sampah-sampah plastik di area PIFAF, diskusi-diskusi melingkarpun akan menjadi ajang bertukar gagasan serta pengalaman,” ungkap Untung Wijaya Salah satu dari pegiat literasi.
Baca:https://mandarnesia.com/2019/08/warga-binaan-lapas-polman-ambil-bagian-di-panggung-pifaf/
Suasana adem dikelilingi pepohonan rindang membuat suasana teduh. Ngelapak dan ngekobrik menjadi lebih bersahabat.
“Saya sempat bertanya-tanya dalam hati di sini ada jualan buku, melihat beberapa buku-buku digelar, dan menyaksikan para kawan-kawan memungut sampah dan membuat ekobrik,” ungkap Nurbania
“Setelah saya disapa dan diajak oleh salah satu pegiat literasi saya pun langsung menghampiri buku-buku, menikmati bacaan buku dengan suasana adem terasa. Gerakan ini patut diapresiasi. Ngelapak sambil ngecobrik mengingat sampah-sampah dari PIFAF pastilah banyak berhamburan, ” pungkas Nurbania salah satu pengunjung berstatus mahasiswa IAI DDI Jurusan PAUD.
Foto : Karmila Bakri