MUBALIG sebagai tokoh agama dan berperan menyampaikan ajaran-ajaran agama kepada masyarakat, tentunya memiliki tanggung jawab untuk memastikan informasi yang disampaikan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Saat ini merupakan era digital, merupakan era informasi yang begitu cepat tersampaikan di masyarakat, tak terkecuali informasi-informasi keagamaan. Olehnya ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh para mubalig untuk menangkal hoaks.
Pertama: Memanfaatkan media digital dengan baik. Para mubalig sebaiknya menciptakan konten yang mendidik dan menarik untuk audience di berbagai platform digital, seperti artikel, video dan infografis. Dengan metode ini, para mubalig dapat memastikan pesan yang disampaikan adalah informasi yang valid.
Kedua: Mengedukasi masyarakat tentang Literasi Digital.
Penyebaran hoaks dan disinformasi di tengah masyarakat, salah satu penyebabnya adalah karena rendahnya pemahaman mereka tentang Literasi Digital, nah disinilah peran mubalig untuk aktif dalam meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang literasi digital, metodenya dapat dilakukan dengan pengajian, seminar atau diskusi terkait bagaimana cara mengenali informasi yang hoaks dan bagaimana cara menangkalnya dan dapat bekerjasama dengan pakar IT.
Ketiga: Menyebarkan informasi yang memiliki sumber yang terpercaya. Imam Al Ghazali pernah menyampaikan dalam kitab Ihya Ulumuddin, “Bahwa segala informasi yang disampaikan haruslah berdasarkan pada kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.”
Seorang mubalig harus memastikan bahwa informasi yang disampaikan bersumber dari Al Qur’an, Hadits atau ajaran para ulama yang mendapatkan pengakuan.
Keempat: Mengajarkan pentingnya Tabayyun atau Verifikasi.
Para mubalig sebaiknya menjadi pilot dalam memverifikasi setiap berita atau informasi dan mengedukasi masyarakat untuk tidak langsung percaya terhadap informasi yang didapatkan dan perlu dicek kebenarannya.
Kelima: Menjadi panutan dalam berkomunikasi. Para mubalig harus dapat memberikan contoh dalam berkomunikasi dan memberikan informasi di media sosial.
Dari ulasan di atas dapat disimpulkan, Bahwa apra mubalig berperan penting dalam mengedukasi masyarakat dalam menggunakan media sosial dengan baik. Dan para mubalig dapat membantu pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dan religius di era digital.
Disadur dari berbagai sumber.