MAMUJU – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Mamuju menempati urutan ke-54, dari 79 kota yang mengalami inflasi.
Inflasi di Mamuju pada Januari 2018 terjadi akibat peningkatan harga yang ditunjukkan oleh indeks harga pada enam kelompok pengeluaran.
Kepada wartawan Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Nurbakti mengatakan, inflasi 0,50 masih di bawah rata-rata nasional.
“Inflasi ini masih sangat wajar,” kata Nurbakti, usai mempresentasikan perkembangan indeks harga konsumsi inflasi di kantor BPS, Kamis (1/2/2018).
Kelompok pengeluaran yaitu, bahan makanan 1,80 persen. Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,28 persen. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,10 persen. Sandang 0,04 persen.
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,01 persen. Sedangkan satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi, yaitu kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,10 persen.
Sementara tingkat perubahan indeks tahun kalender Januari 2018 di Mamuju, inflasi 0,50 persen. Sedangkan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun Januari 2018 terhadap Januari 2017 adalah 3,70 persen.
Ia juga mengutarakan, salah satu yang menyebabkan inflasi terjadi di Mamuju, disebabkan oleh faktor alam.
” Misalnya, jenis ikan harganya turun ketika cuaca ekstrim. Nelayan tidak akan turun, kalau pun turun hasilnya mungkin tidak banyak,” sebutnya.
Reporter: Sudirman Syarif