LSI: Prabowo Capres Pertama Lolos Putaran Kedua, Dukungan Ganjar Menurun

Isu penting ketiga dalam temuan survei LSI Denny JA adalah Anies Baswedan. Ia dianggap mesin yang lambat panas. Elektabilitas Anies tak banyak berubah dalam setahun terakhir. Sejak Mei 2022 hingga saat ini, elektabilitas Anies cenderung stagnan di angka 21-22%. Dengan angka elektabilitas ini, Anies selalu berada di bawah Prabowo maupun Ganjar dalam semua simulasi.

Meski sebagai underdog, pengalaman pilkada DKI Jakarta tahun 2017 tak bisa dilupakan. Saat itu, 9 (sembilan) bulan sebelum pencoblosan, Anies pun selalu di bawah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun akhirnya Anies masuk ke putaran kedua dan memenangkan pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Kemampuan Anies untuk melompat di ujung kompetisi, jika “mesinnya” sudah panas, juga jangan diabaikan.

Isu penting keempat dalam temuan survei LSI Denny JA adalah menang-kalahnya tiga capres di enam kantong pemilih besar.

(1) 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮, 𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗠𝘂𝘀𝗹𝗶𝗺 (𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺).

Di pemilih Islam, Prabowo unggul dibanding kedua capres. Di pemilih Islam, dukungan kepada Prabowo sebesar 34.6%, dukungan Ganjar sebesar 31.2%, dan dukungan kepada Anies sebesar 21.6%.

Sementara di pemilih non Islam, Ganjar mengungguli kedua capres lainnya.

jika pemilih Islam dibagi lagi ke segmen konservatif, dan non- konservatif, di segmen konservatif ini, pendukung Anies lebih banyak.

Konservatisme agama dalam hal ini hanya diukur dari ketaatan dalam melakukan ritual agama seperti sholat lima waktu, berpuasa, dan sebagainya.

(2) 𝗞𝗲𝗱𝘂𝗮, 𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗸𝗮𝗻𝘁𝗼𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗱𝗲𝘀𝗮𝗮𝗻.

Di kalangan pemilih yang tinggal di desa, Prabowo unggul dibanding Ganjar dan Anies. Di pemilih desa, dukungan terhadap Prabowo mencapai 34.8%, dukungan kepada Ganjar sebesar 31.2%, dan dukungan kepada Anies sebesar 18.3%. Sementara di pemilih yang tinggal di perkotaan, Ganjar mengungguli Prabowo dan Anies.

(3) 𝗞𝗲𝘁𝗶𝗴𝗮, 𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗺𝘂𝗱𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗹𝗮𝗻𝘀𝗶𝗮.

Di kalangan pemilih ini, Prabowo dan Ganjar saling mengalahkan. Kalangan pemilih muda di bawah 40 tahun,maupun di pemilih usia dewasa muda 40-49 tahun, Prabowo mengungguli Ganjar.

Sementara di pemilih usia lansia, Ganjar mengungguli Prabowo. Di pemilih lansia, Ganjar memperoleh dukungan sebesar 38.3%, Prabowo memperoleh dukungan sebesar 33%, dan Anies memperoleh dukungan sebesar 17.9%.

(4) 𝗞𝗲𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁, 𝗸𝗮𝗻𝘁𝗼𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗸𝗲𝗹𝗮𝘀 𝗲𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶.

Di pemilih wong cilik, Prabowo dan Ganjar bersaing ketat. Prabowo memperoleh dukungan sebesar 34.8%, sementara Ganjar memperoleh dukungan sebesar 33.0%.

Sementara di pemilih ekonomi mapan, Prabowo bersaing ketat dengan Anies. Prabowo dan Anies sama-sama memperoleh dukungan 31.7%. Di kelas ekonomi menengah, Prabowo ungguli Ganjar maupun Anies.

(5) 𝗞𝗲𝗹𝗶𝗺𝗮, 𝗸𝗮𝗻𝘁𝗼𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗸𝗲𝗹𝗼𝗺𝗽𝗼𝗸 𝘁𝗲𝗿𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸.

Di kantong pemilih terdidik (tamat D3 ke atas), Anies mengungguli Prabowo dan Ganjar. Anies memperoleh dukungan sebesar 33.7%, Ganjar memperoleh dukungan sebesar 27.2%, dan Prabowo memperoleh dukungan sebesar 25.6%.

Namun di pemilih berpendidikan rendah, Prabowo mengungguli Ganjar dan Anies.

(6) 𝗞𝗲𝗲𝗻𝗮𝗺, 𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗽𝗲𝗿𝗲𝗺𝗽𝘂𝗮𝗻.

Di kalangan ini, Ganjar mengungguli Prabowo dan Anies. Ganjar memperoleh dukungan sebesar 30.6%, dukungan ke Prabowo sebesar 27.6%, dan dukungan ke Anies sebesar 21.5%.

Sementara di pemilih laki-laki, Prabowo unggul dibanding Ganjar dan Anies.