Sekolah dapat memainkan peran penting dalam memberikan informasi tentang penggunaan teknologi yang sehat dan mengajarkan keterampilan untuk mengelola waktu secara efektif. Program kesadaran di sekolah dan komunitas dapat membantu remaja memahami risiko dan mengembangkan kebiasaan yang lebih sehat.
Pemerintah dapat mengeluarkan regulasi yang mengatur penggunaan media sosial di kalangan remaja. Misalnya, membatasi waktu layar untuk anak-anak dan remaja, serta mengatur konten yang dapat diakses oleh mereka. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan platform media sosial untuk memastikan algoritma yang digunakan tidak memicu kecanduan dan memperhatikan kesejahteraan pengguna.
Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan penggunaan teknologi yang sehat. Orang tua harus menjadi contoh yang baik dengan membatasi penggunaan gadget di rumah dan mendorong aktivitas yang lebih produktif. Komunikasi terbuka tentang risiko dan manfaat teknologi juga penting untuk membantu remaja membuat keputusan yang bijak.
Akses terhadap layanan kesehatan mental harus ditingkatkan. Konseling dan terapi harus lebih mudah diakses oleh remaja yang membutuhkan bantuan. Kampanye untuk mengurangi stigma terhadap masalah kesehatan mental juga harus dilakukan agar remaja merasa nyaman untuk mencari bantuan ketika mereka membutuhkannya.
Mendorong remaja untuk terlibat dalam aktivitas fisik dan sosial yang tidak melibatkan teknologi dapat membantu mengurangi ketergantungan mereka pada media sosial. Kegiatan seperti olahraga, seni, dan kegiatan komunitas dapat memberikan kepuasan dan pengalihan positif dari layar.
Krisis dopamin adalah masalah yang kompleks dan multidimensi yang mempengaruhi Gen Z di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan Sulawesi Barat. Kecanduan teknologi, masalah kesehatan mental, dan kebiasaan instan adalah beberapa aspek utama dari krisis ini yang memerlukan perhatian serius.
Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, kita dapat membantu remaja mengembangkan kebiasaan yang lebih sehat dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Teknologi seharusnya menjadi alat yang membantu kita hidup lebih baik, bukan menjadi sumber masalah yang mengancam kesehatan mental dan kebahagiaan kita.
Melalui pendidikan, regulasi, dukungan keluarga, layanan kesehatan mental, dan aktivitas alternatif, kita dapat mengatasi krisis dopamin dan membantu generasi Z untuk tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia.
Di Sulawesi Barat, langkah-langkah ini dapat diterapkan dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan positif bagi remaja dan mengurangi dampak negatif dari krisis dopamin. []