Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Barat siap untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah. BI telah memperhitungkan kebutuhan uang kartal pada periode Ramadan dan Idul Fitri 2020.
Juga telah mengantisipasi kebutuhan perbankan dan masyarakat pada periode Lebaran yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Perkiraan kebutuhan uang tunai periode Ramadan dan Idul Fitri 2020. Berdasarkan data historis dari tahun ke tahun, pada periode Ramadan dan Idul Fitri selalu terjadi lonjakan permintaan akan kebutuhan uang tunai.
Baca:https://mandarnesia.com/bi-fasilitasi-pariwisata-sulbar-promosi-di-singapura/
Kondisi tersebut turut terjadi di Provinsi Sulawesi Barat. Merujuk pada pola tersebut, BI bersama dengan perbankan di Sulawesi Barat telah melakukan estimasi kebutuhan uang tunai. Berdasarkan estimasi yang dilakukan, kebutuhan uang tunai masyarakat Sulawesi Barat pada periode Ramadan dan Idul Fitri 2020 diperkirakan mencapai Rp645,3 miliar.
Estimasi tersebut meningkat 17,8 persen dibandingkan realisasi kebutuhan uang tunai pada periode Ramadan tahun sebelumnya yang mencapai Rp547,9 miliar. Dari sisi pecahan, perkiraan kebutuhan uang akan didominasi oleh pecahan besar Rp50 ribu ke atas yang mencapai Rp597,3 miliar (pangsa 92,6 pesen), sedangkan pecahan kecil Rp20 ribu ke bawah, sebesar Rp48,0 miliar (pangsa 7,4 pesen).
Peningkatan estimasi kebutuhan uang tunai dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut. Tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan sehari-hari dalam merayakan Ramadan dan Idul Fitri. Selain itu, tradisi memberikan uang kepada sanak keluarga (THR) turut mendorong peningkatan penukaran uang baru di perbankan.
Penyaluran bantuan sosial untuk menanggulangi dampak covid-19 baik yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi dan perusahaan serta elemen masyarakat lainnya, juga diperkirakan menambah kebutuhan uang tunai di Wilayah Sulawesi Barat.
Strategi KPw BI Sulbar dalam memenuhi kebutuhan uang tunai periode Ramadan dan Idul Fitri 2020 di tengah pandemi covid-19 dan imbauan physical distancing saat ini, KPw BI Sulawesi Barat melakukan penyesuaian strategi layanan penukaran sebagai berikut.
Pertama, dalam rangka mengurangi penumpukan masyarakat yang akan menukarkan uang sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, maka kegiatan penukaran uang kepada masyarakat yang bersifat retail di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sulawesi Barat maupun kas keliling di tempat-tempat keramaian untuk Ramadan tahun ini ditiadakan. Kegiatan Penukaran di KPw BI hanya bersifat partai besar (wholesale) kepada perbankan.
Kedua, BI bekerja sama dengan perbankan di wilayah Sulawesi Barat melayani penukaran kepada masyarakat tanpa dipungut biaya, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan antara lain social dan physical distancing, menggunakan masker, dan cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer.
KPw BI Sulawesi Barat mengoptimalkan distribusi uang melalui layanan kas titipan di Polewali Mandar dan Pasangkayu. Dengan strategi tersebut, diharapkan kebutuhan masyarakat di wilayah Polewali Mandar, Pasangkayu dan sekitarnya dapat terpenuhi melalui kas titipan.
Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat bekerjasama dengan 12 bank di Sulawesi Barat menyediakan layanan penukaran uang tunai. Layanan tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat dengan datang ke 55 titik kantor perbankan yang tersebar di wilayah Sulawesi Barat. Dengan layanan ini, diharapkan penyediaan uang dapat menjangkau masyarakat di tingkat kecamatan dan desa.
Himbauan Bank Indonesia kepada masyarakat dan perbankan, selain upaya pelayanan, Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat juga menyampaikan lima imbauan kepada masyarakat dan perbankan terkait uang rupiah.
Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat mengimbau masyarakat agar menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi, baik yang dilakukan oleh BI maupun perbankan.
Masyarakat juga diimbau agar memerlakukan rupiah dengan baik melalui 5 JANGAN (Jangan dicoret, jangan disetepler, jangan diremas, jangan dibasahi dan jangan dilipat). Selain itu masyarakat juga diimbau agar berhati-hati dalam memastikan keaslian uang rupiah dengan metode 3D (Dilihat, diraba, diterawang).
Perbankan diminta untuk menjaga ketersediaan uang tunai di seluruh ATM khususnya menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
BI mendorong pengunaan transaksi pembayaran non tunai dalam rangka mewujudkan less-cash society, antara lain menurunkan biaya Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), dari perbankan ke BI yang semula Rp600 menjadi Rp1 dan dari perbankan ke masyarakat yang semula Rp3.500 menjadi Rp2.900.
Hal tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan peritel agar semakin sering menggunakan instrumen pembayaran non tunai sebagai alternatif uang tunai.
BI juga mendukung penyaluran bantuan sosial non tunai program-program Pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Kartu Pra Kerja, dan Program Kartu Indonesia Pintar-Kuliah
Berbagai layanan tersebut diharapkan memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam mendapatkan uang baru untuk keperluan hari raya Idul Fitri dengan tetap mengutamakan aspek keamanan dan kesehatan ditengah kondisi pandemi saat ini. (Rilis)
Foto: Google Maps Kantor KPw BI Sulbar