Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Kepala Dinas Perikanan dan Kelutan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat Fadli Syamsuddin telah lama memantau sumber potensi maritim Sulbar selama berkarir di Jakarta. Dilantiknya ia sebagai Kadis DKP sertamerta akan membangun masyarakat pesisir.
“Terus terang saya dari pusat, kebanyakan di Jakarta. Tentu mau ke daerah itu orang berpikir. Pertama saya melihat potensi perairan Sulbar itu luar biasa. Kebetulan saya putra daerah, hanya sekarang belum bisa Bahasa Mandar. Jadi program utama tentunya semua yang tadi pak gubernur bilang memang benar, potensi besar tapi kita terus terang Sulbar ini untuk sektor maritim dia tidur selama ini,” kata Fadli usai dilantik, Rabu (14/10/2020).
Sulbar dari enam provinsi, itu berada paling belakang. “Jadi kasihan untuk produksi perikanan tangkap kita jelek. Sekali paling tinggi itu 74.000 ton tahun 2012. Kadis saya yang ketiga. Nah itu saya kira sejak 2012 sampai sekarang sudah 8 tahun. Paling tidak kita meningkat.”
Ia menjelaskan, potensi maritim itu besar, bisa ada energi, dan macam-macam. “Kalau dijual laku sekali. Saya tahu karena saya di pusat. Untuk jangka pendek di tengah pandemi dan sebagainya, susah kita mengundang jaringan internasional, nasional. Saya lebih fokus ke program, masyarakat pesisir. Secara keseluruhan berbasis ekonomi kerakyatan.”
“Terus terang nelayan kita di Sulbar itu pendapatannya dibawah UMR provinsi, UMR provinsi Sulbar itu Rp2,7 perbulan. Penghasilan nelayan Rp1,5. Tapi saya kira dengan potensi kita, saya ingin yang paling nggak sama, tapi harus lebih,” jelasnya.
“Kita banyak produk pak, tapi prodak itu nggak ada pemasarannya. Kita salurkan, kita carikan pemasarannya. Sebenarnya banyak di sektor kelautan. Secara konsep saya sudah siapkan. Saya ke sini juga ingin membangun itu, semua, ingin bekerja,” tutupnya.