Mandarnesia.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG) telah mencabut peringatan potensi tsunami pascagempa 7,7 SR yang berpusat di Donggala, Sulawesia Utara.
Kabag Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko menyampaikan, keputusan tersebut diambil setelah dilakukan beberapa pertimbangan.
“Pertama berdasarkan sisi waktu berapa lama pascagempa yaitu 30 menit. Kedua dari sisi pantauan secara visual yang ketiga dari pantauan secara peralatan yang otomatis untuk mendeteksi ketinggian tsunami,” kata Hary dalam acara Breaking news Metro TV, Jumat (28/9/2018) malam.
“Ya manakala dengan kondisi 30 menit pertama itu ada indikasi peningkatan kenaikan baik secara visual maupun secara alat maka kita mengeluarkan peringatan kedua,” sambungnya.
Namun, kata Hary, dari sisi ketiganya tadi tidak ada sehingga kita keluarkan peringatan dini keempat. Akhirnya peringatan dini keempat itu pengakhiran peringatan dini. Tujuan memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa potensi tsunami telah dicabut.
Berdasarkan pantauan mandarnesia.com di kota Mamuju, kepanikan yang sempat terjadi, kini berangsur-angsur kondusif, masyarakat yang sempat berhamburan mengamankan diri ke puncak kini telah kembali ke rumah.
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: Detikkepri