Klan Aras ke Golkar, SDK: Demokrat Optimis Hatrick 2024

Laporan: Tim Redaksi

DEWAN Pengurus Daerah (DPD) Provinsi Sulawesi Barat Partai Demokrat kehilangan beberapa Bacaleg incumbent di Pemilu Tahun 2024. Mereka yang tak maju, beralih ke DPD RI, sementara satu kader Demokrat, beralih ke partai beringin.

Kalma Katta, Soekardi M Noer dan Husain Haenur memilih meninggalkan kursi DPRD Provinsi untuk berebut kursi DPD RI. Tiga kader ini menjadi penyumbang suara Partai Demokrat Pemilu 2024. Kalma yang maju di Dapil Sulbar IV meraup suara 12.396, Husain Haenur meraih suara 8.149 dari Dapil Sulbar II Polman A dan Soekardi M Noer dengan suara 3.155 di Dapil Sulbar VI Mateng.

Sementara Amalia Fitri Aras memilih pindah ke Golkar, partai yang dipimpin bapaknya, Aras Tammauni. Amalia menjadi peraih suara terbesar di partai berlambang mercy. Ia meraup suara 22.622, unggul jauh dari perolehan suara Ketua DPRD Sulbar Siti Suraidah Suhardi yang maju di Dapil Sulbar V Mamuju, 9.820 suara.

Sekretaris Umum DPD Provinsi Sulawesi Barat Partai Demokrat Abdul Wahab Abdi meyakini, Demokrat akan kembali jadi pemenang di DPRD Sulbar. “Demokrat selalu membuat hatrick 2014, 2019 dan 2024 akan kembali hatrick.”

Dari 9 kursi Demokrat di DPRD Sulbar, hanya lima incumbent yang kembali diajukan. Mereka adalah Syamsul Samad Dapil Sulbar III Polman B, Sitti Suraidah Suhardi, M. Sukri, Firman Argo Waskito dari Dapil Sulbar V Mamuju, dan H. Abidin Dapil Sulbar VII Pasangkayu.

Wahab Abdi mengaku tak tahu, apakah Amalia pindah partai atau tidak. Namun selama penjaringan Bacaleg Demokrat, Amalia tak pernah mendaftar ke Demokrat.

“Demokrat tidak akan kehilangan kursi di Mateng, ada desain yang telah disimpan partai. Tidak usah saya sampaikan lewat media,” kata Wahab kepada wartawan setelah mengajukan Bacaleg ke KPU Sulbar, Ahad (14/5/2024) sore.

Ketua BPOKK DPD Provinsi Sulawesi Barat Partai Demokrat Firman Argo Waskito menyampaikan, ada mekanisme partai bagi kader Demokrat yang mundur. “Apabila tidak mengundurkan diri, pasti juga ada sanksinya. Masa mendaftar (ke partai lain) tidak mengundurkan diri,” jelasnya.

Ia juga telah mengajukan sejumlah nama untuk mengisi Bacaleg di Dapil Sulbar VI Mamuju Tengah. “Kita sudah ada planning B untuk ke sana. Kami juga punya orang-orang pengganti untuk itu. Bacaleg Mateng, sudah lengkap dan komposisi calegnya bagus-bagus.”

Respons Partai Golkar

Sekretaris DPW Provinsi Sulawesi Barat Partai Golkar Muslim Fattah menyebut, tak ada nama Amalia Aras dalam daftar Bacaleg yang diajukan Partai Golkar ke KPU Sulbar, Ahad sore.

“Ada dua perempuan dan dua laki-laki. Yang perempuan Sri Wulandari dan Cahyani. Yang tidak kami sebutkan, belum ada,” jelasnya.

Ketua Harian DPW Golkar Provinsi Sulawesi Barat Irwan Pababari, mewakili Ketua DPW Provinsi Sulawesi Barat Partai Golkar Aras Tammauni yang tidak hadir dalam pengajuan Bacaleg di KPU Provinsi Sulbar, mengatakan tak ada nama Amalia Aras dalam usulan Bacaleg Golkar Dapil Mamuju Tengah.

Namun, salah seorang sumber mandarnesia.com di internal Partai Golkar menyebut, nama Amalia Aras belum diajukan, tapi akan diajukan Golkar pada tahap perbaikan.

Sikap Partai Demokrat

Ketua DPD Demokrat Provinsi Sulawesi Barat Suhardi Duka menjelaskan, partainya sudah mantap dengan proses kaderisasi, justru mendorong kadernya untuk pindah pada posisi lain, agar regenerasi di partai jalan.

“Jadi bagi Partai Demokrat tidak merasa kehilangan, karena yang mendaftar DPD itu tetap sebagai kader partai, walau mundur dari struktur. Sedang yang pindah itu, orangtuanya yang di partai lain, ikut orangtua dia. Namun kami tidak menghitung saat ini,” kata SDK kepada mandarnesia.com melalui sambungan pengantar WhatsApp.

SDK menyebut, partainya sudah menghitung kemampuan kadernya. “Jadi kami tetap optimis hatrick Pemilu 2024.” tutupnya.