Kemenag Sulbar Jamin Guru Steril dari Sikap Intoleransi

[perfectpullquote align=”left” bordertop=”false” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””]MAMUJU, Mandarnesia.com — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat H. Muhdin memastikan tidak ada guru intoleran yang mengajar di bawah naungannya.[/perfectpullquote]

“Kita steril. Karena di pesantren kita steril. Budaya Mandar itu kita diajari oleh orang tua kita untuk tidak saling bermusuhan antara satu dengan lain,” kata H. Muhdin kepada mandarnesia.com saat ditemui di Kantor Gubernur Sulbar, Selasa (23/10/2018).

Kalaupun misalnya ada, sambungnya, Kemenag coba mendekati dengan persuasif agar bisa berubah. Karena ada juga jadi catatan. Sudah tidak menghormati bendera, bagaimana supaya itu dirangkul. “Saya kasih tahu teman-teman jangan langsung dipecat bagaimana mengubah agar keyakinan, atau tidak seperti itu.”

Dikatakannya, di Kemenag ada moderasi beragama. “Bagaimana saling menghargai satu dengan yang lain. Kedua yang harus diperbaiki dari sisi dalam agama. Jangan sisi luarnya. Artinya jangan berhijrah ke sini tak berkualitas. Sehingga radikalisme yang ada di Sulawesi Barat ini bisa kita meminimalisir.”

“Tapi yang terpenting menurut saya itu tadi saling memahami dan saya kira kemauan dari seluruh masyarakat itu yang harus kita perhatikan. Untuk saling menghargai ketika kita dinasehati orang lain kita untuk saling menghargai,” tutupnya.

Foto : kemenagsulbar.id

Reporter: Sudirman Syarif