Reporter: Karmila Bakri
Polewali Mandar, mandarnesia.com-Aksi pencegahan pandemi Covid-19 tak hentinya digalakkan oleh pemerintah, seluruh elemen masyarakat pun turut andil bergerak. Keluarga besar guru-guru dan tenaga kesehatan PNS tahun 2018 Kabupaten Polewali Mandar, berbagi masker gratis di jalan Trans Sulawesi, tepatnya di depan Masjid Agung Syuhada, dan berlanjut di pasar Sentral Pekkabata. (12/4).
Mereka begitu antusias membagikan masker gratis, para pengguna jalan, dan warga di pasar Sentral pun sangat senang, menerima masker gratis.
“Kami melakukan aksi berbagi masker gratis, kepada pengguna jalan,yang tidak memakai masker. Agar mereka sadar betapa pentingnya menggunakan masker” ungkap Ramadan (33).
“Selanjutnya kami membagikan masker ke pedagang-pedagang yang ada di Pasar Sentral Pekkabata, hal ini kami lakukan dengan tujuan untuk saling mengingatkan pentingnya menggunakan masker saat keluar rumah, Insya Allah hari rabu ke depan kami akan kembali membagikan masker di wilayah Wonomulyo ” lanjut Ramadan.
“Dana yang kami gunakan dalam pembuatan masker, bersumber dari penghimpunan dana sumbangan rekan-rekan PNS 2018 Kab, Polman” ungkap Rudianto(34)
“Kami memberdayakan tiga penjahit, yang berdomisili di Limboro, Wonomulyo, dan Polewali, upah yang diberikan kepada penjahit adalah Rp. 3.000/masker, ada pun bahan pembuatan masker, dari kain tetron, yaitu kain dua lapis + tissue, jadi ada tiga filter” lanjut Rudianto.
“Harapan kami semoga warga Polman sadar akan pentingnya penggunaan masker, pada saat keluar rumah dan tetap patuh pada himbauan pemerintah. Ini bukan hanya tugas pemerintah tapi tanggung jawab kita bersama dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid 19,” tutup Rudianto.
Terik mentari meninggi, selepas pembagian masker, hiruk pikuk pasar Sentral menjadi penanda, transaksi perputaran uang masih berjalan, di tengah pandemi Covid-19, tak hentinya kita melangitkan do’a, semoga wabah ini segera berlalu.
Inisiasi penggunaan masker kain ini, menjadi salah satu upaya mengurangi kontaminasi virus pada permukaan tubuh, terutama pada orang yang tetap harus beraktivitas di luar rumah atau berada di area publik.
Masker kain hadir menjawab kelangkaan masker, yang berstandar medis, tentu langkah pembagian masker kain adalah sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
Upaya penggunaan masker ini, perlu diikuti dengan perilaku hidup bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau jika bepergian dan tidak terdapat air dapat menggunakan hand sanitizer.
Dilematis pun memenuhi nalar, membiarkan orang-orang beredar demi sebuah gerakan bertahan hidup, ataukah membiarkan warga berdiam di rumah, sementara kebutuhan pokok sehari-hari juga penting untuk dipenuhi.
Kasus ini adalah juga kegagalan kemanusiaan, jika aturan berdiam di rumah diberlakukan pada kelas menengah ke bawah, yang mana desakan kebutuhan ekonomi, menuntut mereka harus bekerja di luar rumah. Mari saling berbagi, saling memupuk rasa kepedulian antar sesama, di tengah ujian Covid-19.