MAMUJU, mandarnesia.com — Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat Arifuddin Toppo berharap kepada pihak sekolah SMP 3 Polewali Mandar agar memberi kebijaksanaan kepada Arya Muddatzir (14), siswa SMP 3 Polewali Mandar yang tinggal kelas.
Arya tidak naik kelas setelah nilai prestasi akademisnya rendah. Peyebabnya, Arya yang merupakan atlet karate Nasional lebih banyak mengikuti pertandingan, latihan yang berbenturan dengan jadwal bersekolah.
“Saya mengharapkan ada kebijakan lah karena anak ini biasanya secara psikologis ketika tidak tersalur minat, bakatnya biasanya itu ada efek lainn yang muncul sebagai satu refleksi tidak tersalurnya bakat,” kata Arifuddin kepada mandarnesia.com, Rabu (10/7/2019).
Ia sudah melakukan komunikasi dengan pihak sekolah agar anak berprestasi di bidang olahraga diberikan porsi khusus untuk jadi perhitungan dalam kaitannya dengan pegambilan kebijakan persoalan yang mendasar.
“Kadang Kita sendiri ini harus bisa memahami semuanya. Tapi yang lebih penting untuk saya sekarang ini terutama Sulawesi Barat ini mendorong agar Indeks Pembangunan Manusia (IPM), salah satu di antaranya rata-rata lama bersekolah dan harapan lawan bersekolah ini jadi perhatian sehingga anak ini jangan sampe persoalan tidak naik kelas, anak ini meninggalkan sekolah,” jelasnya.
Pihak Dinas Pendidikan, pihak sekolah dan keluraga Arya telah dipanggil DPRD untuk melakukan dengar pendapat.
“Saya melihat juga kepala sekolah ini masih kurang lebih dua bulan menjabat. Informasi Saya dapatkan anak ini sudah ndak mau mengikuti kegiatan sekolah,” tutupnya.
Reporter: Sudirman Syarif