Mandarnesia.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersiap menyambut Ramadhan tahun ini. Momentum yang meningkatkan daya beli masyarakat dan akan berimbas pada kenaikan harga bahan pokok.
Kepada mandarnesia.com Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, Enny Anggraeni Anwar dalam siaran pers menyampaikan bahwa pemerintah akan membentuk tim untuk mengawasi itu.
“Kita akan bentuk tim untuk mengawasi. Di dalamnya ada BI dan lembaga terkait,” kata Enny setelah selesai mengikuti Rapat Koordinasi Daerah untuk Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Menjelang Bulan Ramadhan dan Lebaran, Rabu (2/5/2018).
Kepala Dinas Koprindag Sulbar, Amir Maricar menyampaikan, kondisi bahan pokok di Sulbar sampai dengan periode 30 April masih memiliki stok yang cukup.
Beras jenis premium dan medium masih memiliki ketahanan stok tiga dan lima bulan ke depan.
Gula pasir masih memiliki ketahanan stok tiga bulan. Tepung terigu, minyak goreng, daging sapi, daging ayam boiler, telur, cabe merah, bawang merah, bawang putih, dan kedelai masih memiliki ketahanan stok selama dua bulan ke depan.
Menurutnya, penyebab meningkatkan kebutuhan pokok disebabkan “extreme demand” hari-hari besar, suplai pertanian akibat pengaruh musim, pengaruh kongesti di pelabuhan, kenaikan harga BBM, dan listrik.
Dampaknya, bahan pokok yang tinggi, ia melihat akan menyebabkan melemahnya daya beli masyarakat yang berdampak terhadap inflasi.
Reporter: Sudirman Syarif