MAMUJU–Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan beredarnya uang palsu menjelang bulan suci Ramadan.
Unit Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat, Mohammad Ichsan Nahrawi mengatakan, keamanan uang baru yang belum lama ini diterbitkan BI mempunyai tingkat ketelitian yang begitu tinggi dan sulit dipalsukan. Namun, masyarakat harus tetap waspada.
“Selain keamanan, desain uang baru mengalami peningkatan dan lebih istimewa yang memberi kemudahan bagi kaum tuna netra, yakni secara langsung akan bisa lebih mudah mengenali besaran uang tersebut,” kata Ichsan, Selasa (11/4) di kantornya.
Ada tiga cara untuk mengenali uang asli, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang. Pertama dilihat, warna uang tampak jelas dan tidak pudar. Bila dilihat dari sisi yang berbeda akan terdapat colour shifting atau perubahan warna pada hologram. Kedua diraba, terdapat blind code yang dicetak dengan tinta intaglio dan nominal pecahan uang yang terasa kasar saat diraba.
Selain itu, jika diraba terdapat garis pada setiap pecahan dengan jumlah yang berbeda. Untuk pecahan Rp1.000 tujuh garis, pecahan Rp2.000 enam garis, pecahan Rp5.000 lima garis, pecahan Rp10.000 empat garis, pecahan Rp20.000 tiga garis, pecahan Rp50.000 terdapat dua garis, dan pecahan Rp100.000 satu garis.
Dan, terakhir diterawang. Ada tanda air watermark gambar pahlawan dan rectoverso berupa logo Bank Indonesia. Ada juga laten image berupa tulisan BI dan nominal angka pada hologram. (*)
#SudirmanSyarif#BusriadiBustamin