Jelang PIFAF, Penyelenggara Matangkan Persiapan

Jelang PIFAF, Penyelenggara Matangkan Persiapan -

#PIFAF2018

Mandarnesia.com — Kurang dari sepekan pelaksanaan festival budaya Kabupaten Polewali Mandar, International Folk and Art Festival (PIFAF) panitia pelaksana menggelar technical meeting di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Polewali Mandar, Selasa (25/7/2018) siang.

30 peserta sanggar seni yang hadir diberi bekal arahan masing-masing divisi dalam hal teknis penampilan di pangung utama PIFAF.

Tak hanya itu penggunaan instrumen panggung seperti soundsystem, lighting dan materi tampilan dimatangkan dalam rapat yang juga dihadiri Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Andi Nursami bersama Sekertaris, Mustari Mula.

Kepada mandarnesia.com Mustari Mula menyampaikan, rapat teknis itu untuk membicarakan materi tampilan sanggar seni menyangkut musik dan tari.

“Konsepnya folk jadi seni tradisional atau permainan rakyat. Kalau pun musik dia tetap konsep etnik yang kolaborasi dengan modern,” kata Mustari di Pendopo Kantor Bupati Polman, Rabu (25/7/2018).

Sementara untuk durasi, penampil akan diberi kesempatan 10 hingga 15 menit yang dikalikan setiap malam di luar dari persiapan. “Itu yang lama, terutama pada saat peralihan. Kita selalu berupaya membenahi apa yang menjadi evaluasi, yang mengevaluasi kita dari tim teknis Kementerian dan Cioff, mereka yang tahu kelemahan dan kelebihan kita,” tutupnya.

Di kesempatan yang yang sama, Andi Nusami menyampaikan kepada 30 peserta agar bisa tampil maksimal di panggung PIFAF.

“Bagaimana harusnya kita tampil di PIFAF. Ini panggung nasional dan internasional. Kita berharap bisa maksimal, mulai dari kostun di atas panggung. Sebelum tampil malamnya peserta harus melihat panggungya dulu supaya mereka bisa mengenal panggungnya.

Untuk pembukaan akan dimulai dengan karnaval yang diikuti oleh 6 negara peserta ditambah Indonesia, dan akan diiringi “Sayyang Pattu’du (kuda menari).

“Pembukaan tetap sama dengan pembukaan PIFIFA tahun lalu, tapi yang jadi poin hari ini karena yang kita gunakan adalah sanggar seni lokal untuk memberi ruang mengeksplor kemampuan mereka.

Reporter: Sudirman Syarif