Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Kepolisian belum menerima laporang dugaan aliran sesat di Mamuju, Sulawesi Barat. Kabag Humas Polda Sulbar AKBP Mashura menyebut, laporan resmi belum ada.
“Kalau informasi ada, tapi belum ada data secara rinci pengikut,” jawab singkatnya kepada mandarnesia.com melalui keterangan tertulis, Rabu (13/11/2019).
Ia meminta kepada mandarnesia.com untuk menghubungi pihak terkait atas dugaan aliran sesat di Mamuju. “Koordinasi instansi terkait Kemenag, Mui dan Tim Pakem. Tabe mau salat dulu, saya di masjid sudah azan,” tutupnya.
Sementara Ketua MUI Mamuju Namru Asdar, Kepala Kemenag Mamuju H. Mahmuddin yang dikonfirmasi melalui sambungan pengantar whatsaap tak memberi jawaban atas permintaan mandarnesia.com untuk wawancara lewat sambungan telepon.
Isu aliran sesat di Mamuju menjadi perbincangan setelah mencul di media. Dugaan aliran sesat ini disebut berada di Pulau Karampuang, sebuah wilayah yang jaraknya hanya beberapa mil laut dari kota Mamuju. Disebutkan pengikutnya telah memiliki sekitar 70 anggota jemaah.
Palaku yang menyebarkan aliran sesat disebut benama Ustad R. Sekelompok orang itu menjanjikan bisa melihat tuhan asal bayar sejumlah uang. Mulai dari Rp300 ribu hingga Rp700 ribu.
Selai itu, sekelompok orang tersebut juga melarang pengikutnya menyebut nama Allah saat beribadah dan menyebutkan bahwa sperma merupakan air suci.
Foto: Republika