Kolom Annangguru : Oleh. DR. Aco Musaddad HM.
“Rasulullah SAW mengecam para peminta.-Minta yang sebenarnya mampu bekerja namun malas untuk bekerja, “Barangsiapa yang meminta -minta untuk menumpuk harta ( bukan karena terpaksa, maka sebenarnya ia hanyalah meminta api neraka. ” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada masa Rasulullah SAW dan sahabat, mereka yang meminta – minta memang orang-orang yang tidak mampu bekerja serta orang -orang dalam kondisi darurat.
Bekerja adalah pekerjaan yang sangat mulia, bahkan nabi Muhammad pernah mencium tangan seseorang yang sangat kasar karena dipakai untuk bekerja. Dan Nabi Daud tidak akan makan kecuali dari hasil kerja tangannya. (HR. Bukhari). Dalam beberapa riwayat dijelaskan bahwa para nabi dan rasul adalah kaum pekerja. Diantaranya Nabi Luth As dan Nabi Ibrahim As. Nabi Luth adalah keponakan Nabi Ibrahim As. Karena ayah nabi Luth As, Hasan Bin Tarikh bersaudara dengan Nabi Ibrahim As. Ketika Nabi Ibrahim hijrah ke Mesir, Nabi Luth ikut serta. Di Mesir Nabi Ibrahim As bersama Nabi Luth As tinggal bersama dengan beternak dan bertani. Hewan ternak berkembang biak hingga memenuhi wilayah mereka. Begitupun dengan hasil tanaman. Dari tahun ke tahun, panen mereka terus bertambah hingga mereka menjadi kaya raya. Selain kedua Nabi tsb, Nabi Zakariyah adalah tukang kayu (HR. Bukhari).
Selain para Nabi, para auliya dan ulamapun byk yg menjadi pekerja, diantaranya Imam Syafi’i adalah seorang kepala administrasi di Yaman. Malah konon Syaikh Abd Qadir Jailani memiliki enam armada dagang. Sunan Giri memiliki jaringan dagang hingga ke luar negeri, ulama Mandar Imam Lapeo berdagang kain sutra Mandar hingga ke pulau-pulau Nusantara.
Pada abad XVII Masehi, di India pernah hidup seorang raja Islam yang terbesar di masanya, yaitu Sultan Aurangzib. Pada masanya kesulatanan Mongol sangat jaya. Memiliki angkatan perang yang tangguh, pasukan berkuda yang jumlahnya ribuan, beliau menaklukkan hampir seluruh India. Namun Raja ini tidak pernah makan dari hasil jabatannya, setiap hari sang raja bekerja sebagai tukang pembuat kopiah. Beliau makan dari hasil penjualan kopiah tsb, walaupun ia adalah seorang raja.
Dari beberapa contoh diatas menggambarkan bahwa Islam sangat mendorong umatnya menjadi umat yang kuat Dan pekerja bukan umat pemalas dan peminta minta. Bahkan di dalam al Quran dijelaskan bahwa perubahan suatu kaum ditentukan dirinya sendiri.
Jumat, 21 April 2018