Yogyakarta-Ikatan Pelajar Mahasiswa Polewali Mandar Yogyakarta (IPMPY) baru-baru ini selesai menyelenggarakan Pembekalan dan Penjaringan Anggota (PENJA). Agenda tersebut dilaksanakan di Bumi Perkemahan Lembah Merapi di Yogyakarta pada 24-26 November, 2017.
Muh. Dwiki Juliar MP, selaku ketua umum IPMPY, memaparkan bahwa selain mengupayakan kebersamaan, agenda ini sekaligus menekankan pelatihan sosial kepada teman-teman mahasiswa Polewali Mandar di Yogyakarta. “Tujuan acara ini, selain untuk mempererat tali persaudaraan, juga untuk membangun pemuda dan pemudi Mandar yang peduli dengan keadaan sosial dan mampu berkarya untuk daerahnya”, imbuh Dwiki Masdar.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, melatih mahasiswa untuk bersosialisasi tanpa menggunakan perangkat teknologi komunikasi. Pengunaan teknologi diasingkan dari peserta. Untuk sementra waktu, alat-alat elektronik dan semacamnya diasingkan dari peserta. ”Sebelum kegiatan dimulai, alat-alat elektronik seperti laptop, handphone dan lain sebagainya yang dibawa oleh peserta, itu diamankan oleh panitia” ujar Rahmadina Reskiadi selaku panitia penyelenggara PENJA.
Baca Juga: http://mandarnesia.com/jalangkote-baper-ala-mahasiswa-todilaling-idola-di-yogyakarta/
Rahmadina melanjutkan, bahwa pemberlakuan aturan tersebut dilakukan dengan maksud agar peserta dapat lebih fokusmengikuti kegiatan yang sedang berlangsung, dan juga untuk menjaga solidaritas dan interaksi langsung antarpeserta.
[irp]
Pemberlakukan aturan tersebut mendapat beragam respon dari peserta, salah satunya dari Aprilia Rahmadina. Aprilia mengaku bahwa ternyata tanpa handpone, manusia masih bisa menyalurkan kreatifitas yang ia miliki. Ia mencontohkan, diadakannya games dapat membuat kita melupakan sejenak alat komunikasi sebagai pembatas ruang gerak kita selama ini, untuk menjadi pribadi yang lebih interaktif dan komunikatif.
Tanggapan lain datang dari Ilham Muslimin, ketua Ikatan Keluarga Mahasiswa Mandar Yogyakarta (IKAMA), yang juga ikut dalam acara ini. “Keadaan generasi milenial saat ini, yang melek teknologi, dapat mempengeruhi keadaan sosial yang ada. Nah, terkait dengan hal itu, organisasi daerah adalah organ utama yang bisa membawa generasi sekarang, yang dilabeli dengan sebutan kids jaman now, untuk menjadi pemuda yang progresif, dan bermanfaat bagi daerah”. Ujar Ilham Muslimin, saat diwawancarai via whatsApp.
Reporter: Naspadina
Mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam