MANDARNESIA.COM, Makassar — Direktur Eksekutif INSISTS Jakarta, Ustadz Dr. Nirwan Syafrin, hadir di pembukaan Musyawarah Kerja Nasional V Pimpinan Pusat LIDMI yang digelar di Aula Dinas Sosial Sulawesi Selatan, Sabtu (27/7/2024).
Peneliti INSISTS tersebut membuka diskusi dengan menekankan pentingnya dakwah yang responsif terhadap perkembangan teknologi.
“Dalam era digital ini, dakwah tidak bisa lagi terjebak dalam metode-metode tradisional. Kita perlu beradaptasi dengan menggunakan platform digital untuk menyebarkan pesan-pesan Islam secara lebih efektif,” ujar Ustadz Nirwan.
“LIDMI sebagai organisasi dakwah mahasiswa, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi digital dalam upaya dakwahnya. Inovasi dalam penyampaian materi dakwah dapat membantu menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam,” lanjutnya.
Ustadz Nirwan Syafrin juga menekankan pentingnya pembaharuan dalam pendekatan dakwah untuk memastikan bahwa pesan-pesan Islam tetap relevan dan dapat diterima dengan baik oleh generasi muda yang terhubung secara digital.
“Kita harus memastikan bahwa dakwah yang kita lakukan tidak hanya mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga memanfaatkan teknologi tersebut untuk mencapai tujuan yang lebih besar,” tambahnya.
Nirwan berharap LIDMI dan organisasi dakwah lainnya dapat terus mengembangkan metode dan strategi yang sesuai dengan perkembangan zaman termasuk didalamnya LIDMI menjadi ujung tombak Perang Pemikiran (Ghazwul Fikri). Sehingga dakwah dapat tetap efektif dan berpengaruh di era digital.
Ustadz Dr. KH. Jeje Zaenuddin, Ketua Umum Persatuan Islam, menyampaikan pesan kunci tentang perlunya menghindari stagnasi dalam dakwah.
“Dakwah harus terus beradaptasi dengan dinamika zaman dan menjaga agar gerakan dakwah tetap relevan dan efektif. Gerakan dakwah yang tidak mengikuti perkembangan zaman akan menjadi usang seperti fosil,” ungkapnya.
Ustadz Jeje juga mengungkapkan pentingnya kreativitas dan penyesuaian dalam strategi dakwah. Gerakan dakwah harus fleksibel dan terbuka terhadap perubahan.
“Dengan demikian, kita bisa memastikan bahwa dakwah kita tetap dinamis dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” tuturnya.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai narasumber dan peserta dari seluruh Indonesia, termasuk Ustadz Dr. Rahmat Abdurrahman, Ustadz Dr. Nirwan Syafrin, dan Andi Muhammad Sholihin. Diskusi yang berlangsung selama dua hari ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengeksplorasi berbagai pendekatan baru dalam dakwah.
Ustadz Jeje pun menekankan perlunya kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan dakwah yang lebih luas.
“Kami berharap LIDMI dan semua pihak yang terlibat dapat terus berinovasi dan bekerja sama untuk memperkuat gerakan dakwah kita,” ujarnya. (Rls/wm/*)