Ini Cerita Idris DP tentang Profesor Zudan Arif Fakrulloh

Laporan: Adi Arwan Alimin (Insight Mandarnesia)

MANDARNESIA.COM, Mamuju — ” Kalau ada orang yang paling bertanggung jawab atas kehadiran pak Prof. Zudan di Sulbar. Saya salah satunya. Karena ada peristiwanya,” ujar Sekprov Sulawesi Barat Dr. Idris, DP. Rabu (22/5/2024) malam di ballroom Maleo.

Idris didaulat memberi kesan dan pesan dalam Malam Ramah Tamah dan Pamitan untuk melepas Pj. Gubernur Sulbar ke Sulawesi Selatan. Sebelum Idris berdiri di podium atas panggung, ratusan slide mengisi suasana haru-biru itu.

Dua layar lebar dan ruang ballroom yang digelapkan menambah ritmis. Ratusan cahaya dari senter handphone undangan pun seperti laron beterbangan yang diiringi backsound slide.

“Sebenarnya perasaan saya sudah ikut diwakili semua paparan tadi.” Respons masyarakat Sulbar memang begitu ekspresif saat mengetahui Pj Gubernur Sulbar kelahiran Sleman itu dikabarkan akan pindah sebagai Pj. Gubernur Sulsel.

Ujaran di media sosial atau ungkapan via chat WA menunjukkan kedekatan itu. Bahkan pada sejumlah orang yang tidak pernah bersentuhan langsung dengan Profesor Zudan.

Idris bercerita, saat DPRD Sulbar mengusulkan calon Pj Gubernur untuk menggantikan Dr. Akmal Malik, “awalnya dari DPRD hanya muncul satu dan itu nama saya,” kata Tomakaka Ulumanda ini.

“Tapi saya saat itu bilang nggak boleh, kita tetap harus obyektif karena kita akan mengusulkan tiga nama ke Mendagri. Lalu DPRD
bertanya siapa yang harus diusulkan?”

“Lama saya berpikir. Lalu spontan muncullah nama Prof Zudan,” kata Idris mengenang peristiwa setahun lalu itu.

Dia mengusulkan nama Profesor Zudan karena telah memiliki kedekatan sejak di Jakarta. “Dan, ada juga nama lain yang tidak perlu saya sebutkan. Lalu saya sendiri juga yakin, tidak mungkin akan jadi Pj Gubernur. Alhamdulillah usulan itulah yang disetujui,” kalimat ini diseru tepuk tangan hadirin.

Menurut Idris, kehadiran Prof. Zudan bersama Ibu Ninuk, telah memberi banyak perspektif kepada jajaran pemerintah dan masyarakat Sulbar. “Dia telah datang dan membangun karakter kita. Saya tahu beliau orang yang jujur.”

Hal paling utama dari Profesor Zudan, kata Idris lagi, yakni mengenai etika yang ditunjukkannya pada orang lain. Etika lainnya adalah komitmennya pada organisasi yang luar biasa, “itu juga bagian dari etika.”

“Setiap orang yang berbicara pada saya selalu mengatakan mengenai etikanya yang sangat menghargai orang lain. Tidak ada pembicaraan orang selain itu. Jadi saya minta maaf, bila saya tidak mampu menjadi anak buah yang baik. Atau dapat sebagai sekda yang baik pada mas Zudan setahun terakhir ini.”

Ketika Idris usai dan turun mendekati meja bundar, di mana Kapolda Sulbar, Danrem 142/Tatag, dan Sekprov Sulsel melingkar, Prof. Zudan berdiri menyambut dan memeluknya erat. Hangat sekali. Haru melihatnya. (***)

Sumber foto: FB Pemprov Sulbar