Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Pelaksanaan Festival Maradika Mamuju (FMM) berperang besar dalam perputaran ekonomi di Kabupaten Mamuju di triwulan keempat tahun 2019. BPS mencatat jumlah perputaran uang naiknya cukup signifikan.
“Potret BPS dari dana festival (Maradika Mamuju) cukup membawa dampak dari sisi penggunaan, ternyata kita lihat penggunaan cukup signifikan bagi lembaga nonprofit,” kata Kepala BPS Sulbar Win Rizal kepada mandarnesia.com di kantornya, Rabu (5/2/2020).
“Di gambaran itu q-to-q, maknanya apa? Kalau lebih banyak kesempatan pelaksanaan festival cukup meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) kita. Dari sisi penggunaan, kalau ada festival serupa yang lebih intensitas, efeknya akan lebih banyak,” sambungnya.
Ia mencontohkan, seperti sektor transportasi, akomodasinya dan perdagangannya. “Itu ternyata baru gambaran satu eventnya, kalau dilakukan lebih banyak event, bayangkan. Itu salah satu gambaran dari keberadaan event-event seperti itu. Seperti Festival Marandika Mamuju.”
“Itu salah satu contoh, kalau tadi gambaran dari sisi yang penggunaan itu cukup lumayan. Makanya perlu diatur waktunya, ini kebetulan dilaksanakan di triwulan keempat, dampaknya luar biasa, kalau misalnya setiap triwulan itu dilaksanakan,” jelasnya.
Festival Maradika Mamuju dilaksanan 16 sampai 19 Desember 2019. Acara yang diinisiasi Wakil Bupati Mamuju Irwan SP Pababari dihadiri raja seluruh Nusantara.
“Kegiatan-kegiatan seperti itu akan menggerakkan perekonomian yang ada, jangan dilihat festivalnya, tapi dilihat dari sektor yang digerakkan. Kepariwisataan lintas sektor, bukan hanya satu sektor. Jadi banyak yang dihasilkan dari dampak multiplayer,” tutupnya.