Ia menunjukkan belasan rumah bantuan dari Malaysia dengan mata sedikit basah. “Rumah Berkah Berjamaah” itu yang tak lebih luas dari rumah sebelumnya, paling tidak menjadi hunian sementara.
“Saya tak bisa menggambarkannya pak, waktu itu kami baru selesai shalat, pokoknya kami semua berhamburan,” sebut Yudi, staf Aruna Senggigi, Kamis malam saat mengantar penulis membeli charge. Malam itu, Yudi hanya mengingat untuk segera menyelamatkan orangtuanya yang sedang sakit di rumahnya.
Sementara, Sahran Raden, Komisioner KPU Sulteng, yang berada di Palu saat gempa-tsunami menyebut, warga di sana memerlukan cukup waktu untuk kembali bangkit dan memulai kehidupan baru lagi setelah melewati bencana dahsyat itu.
“Masih banyak yang trauma,” kata kandidat doktor UMI Makassar ini.
***