Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris DP menilai produktivitas tidak bisa bicara tanpa SDM. Menurutnya, satu kunci utama dalam peningkatan produktivitas dan daya saing, adalah kualitas SDM yang unggul dan berkualitas.
“Sehingga program-program pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah pusat, maupun daerah dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran,” katanya saat rapat, Rabu (18/12/2019).
“Juga harus didukung dengan perubahan atau pergeseran cara berfikir demi memberikan substansi yang bagus,”sambungnya.
Peningkatan produktivitas dan daya saing, menurutnya akan sulit dilakukan apabila tidak ada perubahan cara berfikir. Produktivitas yang lahir apabila pemerintahan tidak membangun cara berfikir untuk meningkatkan produktivitas.
Perubahan cara berfikir untuk meningkatkan produktivitas, kata dia dapat dilakukan dengan cara pendekatan struktural model, misalnya untuk mendorong UMKM yang harus dilakukan sebelumnya melihat model berbagai UMKM yang sudah sukses di Sulbar.
“Tidak perlu banyak model, terus terang kalau langsung mau masif akan sulit, apalagi untuk memiliki daya saing,” sambungnya. Idris menitipkan pesan kepada Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan RI agar Sulbar mendapat perhatian melalui anggaran APBN pada Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan RI Bidang Kerjasama Internasional Suhartono, mengungkapkan, berdasarkan hasil riset Price Waterhourse Coopers (PwC) yang merupakan salah satu dari empat penyedia jasa auditor besar di dunia, Indonesia pada 2045 akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke empat di bawah China, India dan Amerika Serikat.
Namun, kata Suhartono, untuk mencapai hal itu salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah peningkatan kompetensi SDM dan meningkatkan laju pertumbuhan produktivitas tenaga kerja.