Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Jaringan Suara Indonesia (JSI) merilis hasil survei popularitas dan elektabilitas bakal calon Bupati Mamuju periode 2021-2026. Hasil survei menyatakan, tingkat keterpilihan tertinggi masih dipegang Habsi Wahid.
Habsi memuncaki popularitas sebanyak 93,6 persen. Hampir semua warga Mamuju sudah mengenal Habsi Wahid. Di posisi ke dua Irwan Satya Putra Pababari dengan 91,8 persen dan Mantan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi 65,9 persen.
Beberapa nama juga disurvei, seperti Hartono 22,5 persen, Muhammad Jamil Barambangi 22,0 persen, Muhammad Rahmat Sanusi 20,7 persen, Ado Mas’ud 18,2 persen, Tri Zulkarnain Ahmad 16,1 persen, Yulis Sanusi 10,2 persen dan Abdul Azis 7,7 persen.
Selain itu, elektabilitas Habsi juga tertinggi dari para pesaingnya. Ketua DPW NasDem Sulbar tersebut mengantongi 49,1 persen dan Sutinah hanya 15,2 persen. Selisihnya sekitar 34 persen dan masih ada 17,3 persen pemilih belum menentukan.
“Yang layak maju di Pilkada 2020 di Mamuju, baru tiga nama teratas itu. Tak ada lagi nama-nama lain yang akan bertarung di Mamuju, selain mereka,” kata Wakil Direktur JSI Popon Lingga, di Grand Hotel Mulia Jakarta, Senin 9 Desember.
Selain itu, jika dihitung berdasarkan zona, Habsi mampu meraih partisipan rata-rata 50 persen di semua Zona. Tertinggi, di zona satu, yakni Kecamatan Mamuju 60 persen disussul zona tiga yakni Kecamatan Kalukku, Bonehau dan Kalumpang.
Kemudian di zona dua, yakni Kecamatan Kepulauan Balabalakang, Simboro, Tapalang dan Tapalang barat dengan 53,0 persen. Terakhir zona empat, yakni Kecamatan Tommo, Sampaga dan Papalang dengan 50,9 persen.
Popon mengaku, dukungan Habsi juga datang dari kaum milenial. Bahkan, Habsi mampu merebut suara milenial hingga 68,8 persen.
lanjut Popon, kinerja Pemkab Mamuju di bawah kendali Habsi juga menjadi dasar penilaian. Popon menyebutkan, sedikitnya 64,7 persen warga Mamuju puas dengan apa yang sudah dikerjakan Pemkab Mamuju, antara lain sektor keamanan 85,2 persen, pendidikan 77 persen, kesehatan 75,9 persen, pelayanan publik 75,9 persen dan lain sebagainya.
Makanya tak heran jika 53 persen warga menginginkan Habsi kembali menjabat sebagai bupati Mamuju. Hanya 23 persen yang tak menginginkan dan masih ada belum menjawab 23,2 persen.
“Sama halnya Irwan sebagai wakil bupati. Ada 68,0 persen warga sangat puas dan hanya ada 25,9 persen yang tak puas. Sisanya belum menentukan,” sebut Popon.
Sementara posisi wakil bupati, survei JSI menempatkan elektabilitas Irwan SP Pababari di urutan wahid dengan 55,7 persen, disusul Hartono 7,5 persen, Ado Mas’ud 4,3 persen, Abdul Azis 3,0 persen dan Muhammad Ramhat Sanuzi 1,4 persen. Masih ada 24,8 persen warga belum memutuskan pilihannya.
Popon beralasan, warga memilih calon bupati karena kepribadiannya dan dianggap mampu menjawab persoalan di Mamuju, serta kemampuan calon menyelesaikan masalah.
Popon mengaku, JSI melakukan survei secara independen sejak 27 November hingga 4 Desember 2019. Jumlah responden 440 orang. Berasal dari 65,9 persen masyarakat di desa dan 34,1 persen masyarakat di kota.
Untuk diketahui, metode yang digunakan adalah Multistage Random Sampling. Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Tidak menggunakan medium lain.
Hasilnya, Habsi memang unggul untuk posisi bupati dan Irwan sebagai wakil bupati dengan margin of eror kurang lebih 4,8 persen dengan selang kepercayaan 95 persen. Semua populasi pemilih di Mamuju memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai responden.
“Bakal calon masih memiliki waktu kurang dari setahun, sebelum hari pemungutan suara untuk berupaya meningkatkan elektabilitas, misalnya dengan menawarkan program-program yang diinginkan warga Mamuju,” pungkasnya.