MAMUJU – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berorasi di Simpang Empat Martadinata, Simboro Mamuju, Senin (11/12/2017).
Demonstrasi tersebut menyikapi permasalahan pengunduran diri yang dilakukan 17 dokter RS. Regional Mamuju (8/12). Aktivis meminta Pemerintah Provinsi Sulbar untuk segera mengambil kebijakan terkait permasalahan tersebut.
“Kami meminta kepada Pemerintah Provinsi Sulbar untuk segera mencari solusi,” desak Ketua PMII Cabang Mamuju, Wais, kepada mandarnesia.com di lokasi aksi, Senin, (11/12/2017).
“Kami juga meminta IDI harus turun ke lapangan mengusut atau mengevaluasi soal kinerja dokter, apakah mereka melanggar sumpah dan janji,” katanya.
“Yang terkhusus (pelayanan) kesehatan di Sulbar jangan dibiarkan begitu saja. Karena kesehatan merupakan sebuah ukuran kesejahteraan,” tutupnya sambil melanjutkan orasinya menuju kantor gubernur.
Ditemui terpisah, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan, kekisruhan yang terjadi di RS. Regional adalah suatu proses yang terjadi dalam dunia demokrasi dewasa ini.
“Ini adalah demokrasi, tapi ingat ada batasnya,” kata ABM, di Mamuju, Senin siang.
Menurutnya, permasalahan tersebut merupakan salah satu hal yang mesti disikapi dengan bijak, dan saling menghargai pendapat dari berbagai pihak.
Ia pun memastikan akan ada pertemuan untuk menyelesaikan kekisruhan itu dan mengajak untuk saling membangun keberlangsungan rumah sakit regional yang menjadi kebanggaan Sulbar.
“Sebentar akan ada pertemuan pada jam dua, mudahan-mudahan akan selesai,” tegasnya saat dikonfirmasi mandarnesia.
#AyubKalapadang