MAMUJU – Hadrayani (22) warga Desa Mariri, Kecamatan Tarailu, pasien yang dirujuk dari Puskesmas Tarailu untuk bersalin di RS Daerah Mamuju ditolak oleh pihak rumah sakit tersebut.
Menurut suami pasien, Sukmawan, pihak RS beralasan tidak ada dokter yang menangani.
Pasien yang tiba sejak pukul 05.00 Wita, hingga pukul 20.00 Wita tidak mendapat pelayanan.
Parahnya lagi, pasien hanya dibiarkan di atas ambulan. Dan, pihak rumah sakit memaksa untuk dirujuk ke RS Polewali Mandar dengan bianya Rp 2 juta.
“Keluarga tak memiliki biaya, istri saya meminta untuk kembali daripada terlantar,” kata Sukmawan, Ahad (24/12/2017).
Sementara itu, salah satu dokter di RS Daerah Mamuju, Jumakil Syam beralasan bahwa pasien sudah dianjurkan RS lain untuk dirujuk.
“Indikasi dioperasi dengan anaknya besar, dan anak pertama, ini berisiko. Makanya tugas UGD dan bidan menganjurkan untuk dirujuk demi keselamatan ibu dan bayi, bukan ditolak,” kata Jumakil.
Menurutnya, pasien tersebut perlu ditangani dokter ahli obgin.
“Karena dokter ahli obgin di Mamuju tidak ada semua, baik RS Daerah Mamuju, RS Mitra, dan RS Regional, maka kami rujuk ke luar daerah. Kalau masih bisa diobservasi oleh dokter umum dan bidan kita masih bisa tangani,” tutupnya.
Sampai berita ini diturunkan, mandarnesia.com masih mencoba menghubungi direktur RS Daerah Mamuju.
#SudirmanSyarif
Foto: FB Gtraxsulbar