MAMUJU – Pemerintah Kabupaten Mamuju tidak bisa berbuat apa-apa atas langkanya dan kenaikan harga garam di pasaran.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Mamuju, St. Sutina Suhardi Duka mengaku, tidak bisa menekan harga garam, apalagi untuk menambah stok.
“Garam tidak diproduksi di Sulbar. Semuanya berasal dari luar, yaitu dari Jeneponto,” tutur Sutina, kepada Mandarnesia.com ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (25/8/2017).
Dia juga mengaku, bahwa para petugas sudah turun ke lapangan untuk menemui pedagang. Namun menurut pedagang, kata Sutina, kelangkaan terjadi akibat kurangnya stok dari distributor.
“Ketika stok berkurang maka harga akan menjadi naik. Mau melakukan intervensi tidak bisa karena memang garam langka,” katanya.
“Ini kali pertamanya Kabupaten Mamuju mengalami kekurangan pasokan garam. Kita belum tahu apa masalahnya, apakah karena faktor cuaca atau ada penimbunan, saya tidak tahu,” tambah Sutina.
#SudirmanSyarif/BusriadiBustamin