FOMO Olahraga: Antara Mengejar Trend atau Kesehatan

Mulailah dengan rencana latihan yang bertahap dan sesuai dengan kondisi fisik. Program seperti “Couch to 5K” bisa menjadi panduan yang baik bagi pemula untuk memulai lari dengan jarak pendek dan secara bertahap meningkatkan jarak tempuh seiring dengan meningkatnya stamina dan kekuatan.

Sepatu lari yang tepat sangat penting untuk mendukung performa dan mencegah cedera. Sepatu yang tidak sesuai dapat menyebabkan masalah pada kaki, seperti lecet, nyeri, dan cedera pada persendian. Pemula harus meluangkan waktu untuk mencari sepatu yang sesuai dengan bentuk kaki dan gaya lari mereka. Pakaian lari yang nyaman dan sesuai cuaca juga penting untuk mendukung performa. Pilih bahan yang mudah menyerap keringat dan menjaga suhu tubuh tetap stabil, sehingga dapat berlari dengan nyaman dalam berbagai kondisi cuaca.

Olahraga lari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Beberapa manfaat utama lari antara lain:

  1. Kesehatan Jantung

Lari adalah latihan kardiovaskular yang sangat efektif untuk meningkatkan kesehatan jantung. Aktivitas ini membantu meningkatkan sirkulasi darah, menguatkan otot jantung, dan mengurangi risiko penyakit jantung.

  1. Kesehatan Mental

Berlari dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Produksi endorfin yang meningkat selama berlari memberikan efek positif pada suasana hati dan membantu mengatasi masalah mental.

  1. Pengendalian Berat Badan

Lari adalah cara yang efektif untuk membakar kalori dan mengendalikan berat badan. Kombinasi lari dengan pola makan yang sehat dapat membantu mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.

  1. Peningkatan Kekuatan dan Daya Tahan

Berlari secara teratur membantu meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan tubuh. Ini penting untuk menjaga kebugaran fisik secara keseluruhan dan meningkatkan performa dalam aktivitas sehari-hari.

Bedanya Otak Ketika Beraktivitas Biasa dan Berniat Olahraga

Perbedaan fungsi otak saat melakukan aktivitas sehari-hari dan saat berolahraga dengan niat tertentu sangat menarik untuk dipelajari. Otak manusia adalah organ yang sangat adaptif dan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai jenis aktivitas. Namun, ada perbedaan signifikan dalam cara otak bekerja ketika kita berolahraga dibandingkan dengan ketika kita melakukan aktivitas biasa.

Saat melakukan aktivitas sehari-hari, otak cenderung bekerja dalam mode otomatis. Banyak tugas yang kita lakukan, seperti berjalan, makan, atau bekerja di depan komputer, tidak memerlukan banyak konsentrasi dan sering kali dilakukan dengan kebiasaan. Bagian otak yang berperan dalam aktivitas ini adalah lobus frontalis, yang berfungsi mengatur tugas-tugas rutin dan mengelola perilaku kita.

Dalam mode otomatis ini, otak menggunakan jalur neural yang sudah terbentuk dan tidak membutuhkan banyak energi untuk berfungsi. Ini adalah cara otak untuk menghemat energi dan sumber daya kognitif untuk tugas-tugas yang lebih kompleks.

Saat kita berolahraga dengan niat tertentu, seperti berlari untuk mencapai target waktu atau jarak tertentu, otak bekerja dengan cara yang berbeda. Bagian otak yang lebih aktif dalam kondisi ini adalah sistem limbik dan korteks motorik. Sistem limbik berperan dalam mengatur motivasi dan emosi, sementara korteks motorik bertanggung jawab atas kontrol gerakan.

Berolahraga dengan niat tertentu meningkatkan fokus dan konsentrasi. Otak harus mengoordinasikan gerakan tubuh, mengatur pernapasan, dan menjaga ritme. Hal ini membutuhkan perhatian yang lebih tinggi dan keterlibatan aktif dari otak.

Saat berolahraga, otak juga melepaskan endorfin, yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan”. Endorfin membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan perasaan euforia. Ini adalah salah satu alasan mengapa banyak orang merasa lebih bahagia dan bersemangat setelah berolahraga.

Berolahraga secara teratur juga dapat meningkatkan neuroplasticity, yaitu kemampuan otak untuk membentuk dan mengatur kembali koneksi sinaptik. Ini dapat meningkatkan kemampuan belajar, memori, dan fungsi kognitif secara keseluruhan.

Aktivitas fisik, termasuk lari, meningkatkan aliran darah ke otak, memberikan lebih banyak oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk fungsi otak yang optimal. Ini dapat meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, dan kemampuan berpikir.

Ada juga satu penelitian yang dijelaskan dalam buku Daily Life Neuroscience tentang pentingnya niat dalam berolahraga. Diteliti dua karyawan yang memiliki jarak rumah dari tempat kerjanya yang tidak terlalu jauh. Pertama seorang karyawan yang membiasakan jalan kaki ke tempat kerja dan pulangnya tanpa niat olahraga dan kedua seorang karyawan yang berjalan kaki ke tempat kerjanya dan pulang dengan niat olahraga. Ternyata selama sebulan diteliti, karyawan kedua ini memiliki semangat yang tinggi ketika memulai hari dan sangat produktif ditempat kerjanya. Ia juga tidak mudah sakit-sakitan dan sangat jarang mengalami stres. Berbanding terbalik dengan karyawan pertama.

Membangun Kebiasaan Olahraga yang Berkelanjutan

Untuk menghindari jebakan FOMO olahraga dan membangun kebiasaan olahraga yang berkelanjutan, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti oleh pemula:

  1. Tetapkan Tujuan yang Realistis

Menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai sangat penting untuk menjaga motivasi dan menghindari kekecewaan. Mulailah dengan tujuan kecil dan tingkatkan secara bertahap seiring dengan peningkatan kebugaran dan kepercayaan diri.