Festival Pangan: Kenyang Nggak Harus Nasi

Gubernur Sulbae, H. Andi Alibaal Masdar saat membuka Festival Pangan Lokal didampingi Bupati Majene H. Andi Syukri Tammalele di kawasan gedung Assamalewuang Majene. Foto yang satu menunjukan jurnalis senior Bapak M. Danial tengan mencicipi pangan lokal di stand festival

Reporter: Muhammad Yusri

MAJENE, mandarnesia.com — Makan tanpa nasi? Tema ini menjadi kampanye utama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat yang menggelar acara Festival Pangan Lokal di area gedung Assamalewuang, Majene mulai tanggal 2 hingga 3 Juli 2021.

Agenda ini mengangkat tema “Kenyang Nggak Harus Nasi”.

Beragam pangan lokal Sulawesi Barat dipamerkan di festival ini setelah diolah sesuai kebutuhan pasar.

Uniknya, selama festival pangan lokal berjalan sama sekali tidak ada nasi yang disiapkan. Panitia mengimbau agar peserta tetap mengonsumsi pangan lokal sebagai pengganti beras.

“Selama kegiatan ini kita menyampaikan tidak boleh ada makan nasi dulu, kita harus makan pangan lokal sebagai pengganti beras,” kata Putra Ardiansyah panitia pelaksana.

Menurut Putra, dahulu masyarakat Sulawesi Barat yang di pelosok hingga saat ini masih banyak yang menggantungkan hidupnya dari pangan lokal. Bahkan nelayan Mandar juga mengandalkan jepa saat melaut.

“Jepa ini juga pangan lokal kita, dan menjadi khas di tanah Mandar. Jadi untuk kenyang tidak harus nasi,” tambahnya

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar, saat membuka acara Festival Pangan Lokal pada Jumat, 2 Juli 2021 menyatakan perlunya diversifikasi pangan dengan mengubah pola pikir. Bahwa beras atau nasi bukan satu-satunya sumber karbohidrat.

“Banyak sumber pangan lokal yang nilai gizinya setara beras, seperti pisang, umbi-umbian, jagung, dan sagu,” ujar Ali Baal Masdar.