Akhir-akhir ini kita sering mendengar tentang nutrisi yang diperoleh dengan mengkonsumsi makanan dari serangga seperti semut berprotein tinggi, belalang dan jangkrik. Bagaimana bila serangga itu dijadikan es krim?
Sebuah perusahaan di Afrika Selatan memproduksi es krim tersebut, atau dengan kata lain, camilan manis itu menjadi lebih bernutrisi karena mengandung serangga.
Walau terlihat seperti es krim pada umumnya, namun es krim yang satu ini mengandung bahan yang sangat spesial, yaitu larva lalat. Larva itu diternakkan oleh perusahaan makanan hewan di Afrika Selatan.
Menurut Gourmet Grubb, perusahaan pembuat es krim serangga yang berlokasi di Capetown, belatung-belatung yang berprotein tinggi itu juga baik bagi manusia.
Di tempat itu, coklat, madu dan larva dicampur dalam sebuah mesin pembuat es krim.
Leah Bessa dari bagian Pengembangan Produk perusahaan Gourmet Grubb mengatakan, “Serangga-serangga itu pada umumnya ramah lingkungan dan ikut menjaga kelangsungan peternakan karena hanya membutuhkan sedikit lahan, air dan makanan untuk tumbuh. Serangga-serangga itu tidak rawan terhadap perubahan iklim karena dapat dipelihara dalam lingkungan yang terkontrol.”
Di sebuah pasar di Capetown, pasangan Daoyi Liu dan Pieter Roodt, pengunjung yang gemar berpetualang, memutuskan untuk mencoba es krim yang tidak biasa itu.
Daoyi Liu mencoba es krim tersebut.
“Rasanya organik, pada dasarnya rasanya seperti yang Anda harapkan dari es krim vegan. Jadi bukan hal yang tidak biasa, sesuatu yang saya kira orang akan mengkonsumsinya dengan nyaman,” ujarnya.
Bagi Pieter Roodt, es krim itu rasanya enak. “Es krim itu memiliki rasa seperti sepatutnya es krim, sedikit rasa tanah, sedikit rasa organik. Namun, saya suka,” katanya.
Mike Picker, seorang ahli lingkungan mengiyakan bahwa larva lalat itu bergizi namun ia tidak yakin apakah ia akan mencoba es krim tersebut.
“Masalahnya adalah kebiasaan, yaitu menyakinkan orang bahwa es krim itu adalah sesuatu yang dapat mereka makan. Saya sendiri tidak yakin apakah saya tertarik mencoba es krim atau produk lain yang terbuat dari larva lalat karena ada beberapa alternatif lain yang berbahan dasar tumbuhan dan enak, dan lebih mudah dicerna di dalam perut,” tukas Picker.
Namun, perusahaan Gourmet Grubb berpendapat bahwa es krim produksinya dapat membantu membuat makanan terbuat dari serangga dapat diterima di seluruh penjuru dunia.
Thomas Bartleman, dari Pengembangan Bisnis Gourmet Grubb mengatakan, “Anda berpikir “serangga” dan banyak orang yang memiliki hambatan mental terkait serangga. Namun es krim itu memiliki peranan dalam membantu, terutama pelanggan dari negara-negara Barat, meruntuhkan hambatan mental tersebut.”
Yaitu untuk menerima makanan yang terbuat dari serangga. (ly)
Ketfot : Es krim dari serangga yang dijual oleh Gourmet Grubb di Cape Town, Afrika Selatan. (courtesy: GourmetGrubb).
Sumber : VOA Indonesia