DLHK DKI Jakarta Gandeng Swasta Olah Sampah, AIM Kunjungi

Laporan: Wahyudi Muslimin

POLEWALI, mandarnesia.com – Kunjungan hari kedua Bupati Polewali Mandar H. Andi Ibrahim Masdar terkait pengelolaan sampah sampai ke DKI Jakarta, yakni TPA Bantargebang Kota Bekasi, Selasa (22/06/2021)

Rombongan Bupati Polewali Mandar tiba di lokasi TPA Bantargebang Kota Bekasi. TPA tersebut yang terbesar di Indonesia dengan luas 104 HA. Dalam kunjungannya Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar diterima oleh Rezki Ka.TU Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Dilaporkan oleh Kabag Prokopi Pemerintah Kabupaten Pemkab Polewali Mandar DR. Aco Musaddad HM menyebutkan dalam rilis tertulisnya bahwa pemilihan untuk mengunjungi TPA Bantargebang untuk mengetahui proses pengelolaan sampah secara modern.

“Sebagaimana diketahui bahwa Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menggandeng PT Unilever Indonesia dan Produsen Semen PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) untuk mengolah sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terbarukan (TPST) Bantargebang menjadi energi terbarukan” Tulis Aco Musaddad melalui pesan WhatsApp.

Juga disebutkan bahwa dal dalam kolaborasi antara pihak swasta dan DKI Jakarta mereka mendukung kegiatan penambangan sampah (landfill mining) pada zona tidak aktif di TPST Bantargebang.

“Sampah plastik diproses menjadi dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar alternatif atau Refuse Derived Fuel (RDF) pengganti Batubara di Industri Semen. H. Andi Ibrahim Masdar, mendapatkan penjelasan secara langsung dari Perwakilan UPST melalui Bapak Reski di Gedung UPST yang nantinya gedung tersebut juga akan difungsikan sebagai Pusat Studi Sampah secara Nasional.” Sebut DR. Aco.

Dalam pertemuan tersebut Resti banyak menjelaskan tentang proses pengelolaan sampah mulai dari hulu hingga ke hilir dan perkembangan TPA Bantargebang. Salah satu yang menarik dari penjelasan Rezki adalah bahwa masyarakat sekitar TPA banyak menjadikan TPA tersebut menjadi sebuah peluang untuk peningkatan ekonomi mereka.

“Banyak industri daur ulang sampah skala rumah tangga didirikan oleh warga, dan TPA tersebut memperkerjakan sekitar 70 persen warga sekitar” jelas Kabag Prokopi yang merupakan alumni doktor di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Bupati Polewali Mandar cukup antusias mendengarkan penjelasan dari Pak Rezki, sehingga dalam kunjungan tersebut Bupati AIM menyampaikan bahwa saat ini Pemkab Polman juga sedang mengunjungi beberapa TPA yang terbaik untuk kemudian diduplikasi di Kabupaten Polewali Mandar tentunya tetap disesuaikan kondisi daerah.

“Harapannya bahwa pengelolaan sampah bukan hanya bisa dikelolah oleh Pemda tapi juga swasta atau kolaborasi antar Pemerintah dan swasta” harap AIM yang dilaporkan Aco Musaddad kepada mandarnesia.com melalui rilisnya.