MAJENE – Keberadaan pasar “tumpah” yang tidak tertata dengan baik mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Ini yang sering terlihat di beberapa pasar, salah satunya yang berada di Pellattoang, Kecamatan Tammerodo, Majene. Tiap pasar Sabtu tiba, kemacaten di tempat selalu tak terhindarkan.
Melubernya pedagang hingga ke badan jalan, ditambah tidak adanya petugas yang mengurai arus lalu lintas dinilai memiliki andil dalam masalah kemacetan di trans Sulawesi tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Majene H. Mithhar mengaku telah melakukan upaya perencanaan untuk mengurai titik kemacetan yang ada di beberapa pasar di wilayah itu.
“Kita sudah membagi, mulai dari Lutang sampai Maliaya yang dianggap sering terjadi kemacetan utamanya yang berada di sekitar jalan poros,” kata Mithhar kepada mandarnesia.com, saat dihubungi, Sabtu (30/12/2017).
Ia mengakui salah satu faktor kemacetan disebabkan tidak adanya petugas yang ada di lapangan. Namun pihaknya telah melakukan perencanaan bersama dengan pihak terkait lainnya untuk menempatkan petugas.
“Selama ini tidak ada petugas di situ di Pellatoang. Kita akan tempatkan minimal dua orang untuk mengatur kelancaran lalu lintas,” ujarnya.
“Kemarin juga kita sudah melakukan pertemuan dengan berbagai pihak terkait lainnya. Tanggal 31 Desember besok itu sudah keluar penugasan,” lanjutnya.
Mithhar memastikan, kondisi kemacetan akibat keberadaan pasar tumpah tidak akan berlangsung lama dengan adanya petugas nantinya di lapangan.
“Insya Allah Januari ini kita langsung ‘action’ untuk mengurai permasalahan itu termasuk pasar Pellattoang, Pamboang juga Serindu dan beberapa kemacetan yang ada di dalam kota,” pungkasnya.
#AyubKalapadang