Reporter : Busriadi Bustamin
MAMUJU,mandarnesia.com-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Arifuddin Toppo, juga menanggapi aksi demo di SMAN 1 Sampaga Kecamatan Sampaga, Mamuju.
Menurutnya, persoalan pelayanan pasti ada puas dan ada yang tidak puas. Sehingga pihak Disdikbud Sulbar harus menurunkan tim investigasi dan tim audit ke SMAN 1 Sampaga.
“Tuntutannya itu kan sudah disampaikan ke kami. Semua isi tuntutannya yang bersifat dengan pelanggaran, terutama kaitannya pertanggungjawaban keuangan tentu harus diaudit. Kami harus melibatkan inspektorat,” kata Arifuddin, Kamis (1/8/2019).
Baiknya, kata Arifuddin, jangan langsung menghukum orang tanpa jelas apa kesalahannya. “Bukan berarti para pendemo ini kita tidak percaya. Tapi harus ada dasar fakta di lapangan,” ucapnya.
Baca:https://mandarnesia.com/2019/08/siswa-guru-sman-1-sampaga-tuntut-kepsek-mundur/
Baca:https://mandarnesia.com/2019/08/terkait-demo-ini-komentar-kepala-sman-1-sampaga/
Kata Arifuddin, tim sudah turun ke lapangan untuk memastikan persoalan apa saja yang terjadi. Senin mendatang, tim dari inspektorat juga akan melakukan audit. Karena jujur, kata Ariffuddin, sudah ada informasi-informasi yang ia terima terkait persoalan tersebut.
“Tapi tentu kalau satu dua (orang) barangkali harus ada tiga atau empat lebih yang memastikan itu. Terutama gambaran kokompakan guru. Karena apapun namanya pembinaan dan pelayanan pembelajaran itu, ketika tidak mendapat dukungan penuh dari guru saya kira sekolah itu akan menemui kegagalan. Saya sangat mengharapkan ini, pelayanan pendidikan jangan kita gagal,” tandasnya.
Sebelumnya, sejak hari Rabu (31/7/2019) hingga Kamis (1/8/2019) siswa, guru dan alumni SMAN 1 Sampaga melakukan unjuk rasa di depan sekolah mereka. Mereka menuntut, Kepala SMAN 1 Sampaga Sudirman, mundur dari jabatannya.