MAMUJU, Mandarnesia.com-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), menyayangkan sikap Kepala SMKN 2 Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, yang memecat tujuh orang GTT di sekolah itu.
“Kita menyayangkan dengan adanya seperti ini. Tidak ada koordinasi yang baik kepala sekolah dengan guru-gurunya,” kata Kepala Disdikbud Sulbar Arifuddin Toppo, kepada mandarnesia.com, melalui sambungan telepon, Jumat (15/2/2019).
Menurutnya, tidak akan mungkin melakukan kegiatan secara massal jika tidak mendasar masalah yang dilakukan kepala sekolah.
“Yang dipecat itu kan, yang sudah di SK-kan dinas provinsi,” ujarnya.
Pihak Disdikbud Sulbar sudah menyurat ke Inspektorat agar melakukan audit di SMKN 2 Polewali.
“Mudah-mudahan Senin yang akan datang sudah turun Inspektorat. Karena kami minta percepat,” jelas Arifuddin.
Terkait dengan tuntutan GTT yang meminta Kepala SMKN 2 Polewali untuk diganti, Arifuddin menjelaskan, akan melihat sejauh mana tingkat kesalahan dilakukan Kepala Sekolah tersebut.
“Karena jangan juga memberikan sanksi kepada orang belum jelas perbuatan apa yang dilakukan,” katanya.
Ketua Forum GTT-PTT Asraruddin juga menyesalkan pemecatan GTT yang dilakukan Kepala SMK 2 Polewali Mandar.
“Tindakan seperti ini mengakibatkan siswa tidak belajar seperti biasa, akibat hilangnya tenaga pengajar. Apalagi, aksi pemecatan tersebut menjelang UNBK Kelas XII,” kesalnya.
Bahkan, lanjut Asraruddin, langkah tersebut di luar prosedur. Harusnya, yang boleh memecat GTT adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. Karena SK terbit lewat Disdikbud Sulbar. Bukan melalui Kepala Sekolah.
“Jadi tidak ada hak sama sekali (kepsek) untuk melakukan pemecatan, ini adalah pembodohan,” tandas Asraruddin.
Foto: Kepala Disdikbud Sulbar Arifuddin Toppo/Busriadi Bustamin
Reporter: Busriadi Bustamin