Mandarnesia.com — Dipecat dari Partai Demokrat Sulawesi Barat, Andi Natsir Nawawi mengaku kaget dan tidak menerima keputusan tersebut. Ia menyampaikan bahwa sampai saat ini ia merasa masih sebagai kader partai.
“Saya sendiri tidak pernah pindah partai, dan loyal kepada partai,” kata Natsir kepada mandarnesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (4/9/2018).
“Yang jelas, secara lisan atau tulisan saya belum menerima pemecatan. Yang berhak melakukan pemecatan berdasarkan UU adalah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai dan saya masih terdaftar sebagai kader,” tutupnya.
Ia menegaskan tetap akan memperjuangkan haknya dan meminta Komisi Pemilhan Umum (KPU) Sulbar mengikuti regulasi pencalonan.
“Saya pemenang suara terbanyak setelah Andi Mappangara. Kalau ini terjadi (pemecatan) akan menimbulkan gesekan. Puluhan keluarga, pendukung, dan simpatisan saya akan berpengaruh pada perolehan suara Demokrat,” ungkapnya.
“Pada saat pilkada pemilihan bupati dan gubernur saya tidak tahu kenapa saya yang disalahkan? Saya ini kan tidak dimasukkan dalam tim pemenangan,” sambungnya membela diri.
Sementara secara terpisah, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Barat Suhardi Duka (SDK) menyampaikan tentang pemberhentian Andi Natsir Nawawi sudah disampaikan ke DPP Demokrat.
“Baik keaktifan dan loyalitas terhadap kebijakan partai. Kita juga sudah sidang di Komisi Pengawas (Komwas) partai, termasuk yang bersangkutan. Dan, keputusan Komwas sudah sampai ke kami dan hasilnya kami tindak lanjuti. Yah kalau tidak menerima silahkan ke DPP,” tegas SDK.
Perihal alasan pemecatan, SDK menolak untuk memberi jawaban. “Tidak baik hasil sidang Komwas dibuka di publik,” tutup SDK.
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: Tobasatu.com