Mandarnesia.com — Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan Program pendidikan tanpa gelar bertajuk ‘Digital Talent Scholarship’. Program berbentuk beasiswa pelatihan intensif ini untuk menyiapkan sumber daya manusia dalam mendukung transformasi digital di Indonesia menuju Industri 4.0 serta peningkatan ekonomi digital.
Beasiswa itu dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo bekerja sama dengan lima universitas negeri di Indonesia selaku tuan rumah dan penyedia tenaga pengajar.
“Setelah mendapat pelatihan, peserta akan memiliki keterampilan untuk menjadi teknisi yang dibutuhkan perusahaan teknologi. Program ini memang tidak berintensi untuk menciptakan engineer, melainkan teknisi yang siap bekerja langsung ke dunia digital yang dikembangkan untuk menjangkau 20.000 orang di tahun 2019,” jelas Menteri Kominfo Rudiantara di Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/09/2018) via siaran pers.
Rudiantara mengatakan bahwa selain pendidikan akademik, mahasiswa juga perlu meningkatkan kompetensi dan rekam jejaknya. “Menghadapi industri 4.0, salah satu hal yang dipersiapkan adalah kompetensi sumber daya manusia. Program 1000 Digital Talents Scholarship merupakan salah satu program untuk mendukung hal tersebut,” ungkapnya.
Rudiantara menyatakan pada Tahun 2018 ini beasiswa akan diberikan kepada 1000 orang yang memenuhi persyaratan dan lolos seleksi online melalui micro-sitekhusus. “Agar relatif match dengan kondisi bonus demografi, maka peserta yang dipersyaratkan adalah warga negara Indonesia dengan usia maksimal 29 tahun untuk lulusan D3 dan S1 serta SMK Bidang TIK. Adapun untuk ASN/PNS dan pelaku industri dipersyaratkan berusia maksimal 33 tahun,” kata Rudiantara.
Acara peluncuran dilakukan bersama dengan kegiatan Digital Innovation Summit 2018 yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran. Dalam acara itu berlangsung juga penandatangan Nota Kesepahaman antara Rektor Universitas Padjadjaran dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengenai Digital Talent Scholarship.
“Saya ucapkan terima kasih kepada lima perguruan tinggi yang menginisiasi tahun ini untuk 1000 (peserta), tahun depan Insya Allah 20.000,” ujar Rudiantara.
Selain itu, dilakukan juga penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Kominfo dengan lima perguruan tinggi yang terlibat yaitu Unpad, ITB, UI, ITS, dan UGM. Kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia dalam bentuk pelatihan bidang Cybersecurity dan Cloud Computing. Kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember untuk bidang Big Data dan Artificial Intelligence.
Adapun kerja sama dengan Universitas Padjajaran dalam bentuk pelatihan Digital Business. Program ini juga didukung oleh Microsoft Indonesia selaku penerbit sertifikat keahlian sesuai dengan masing-masing tema pelatihan.
Rudiantara yang juga Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran menyampaikan penghargaan kepada Universitas Padjadjaran terhadap Program Digital Talent.
“Saya berterima kasih kepada Universitas Padjadjaran yang ikut juga berpartisipasi dalam program Digital Talent Scholarship dalam pelatihan untuk digital business,” katanya.
Perkuat Ekosistem Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu sepenuhnya pada digitalisasi perlu diantisipasi dengan penyiapan sumberdaya manusia yang mumpuni. Apalagi dalam konteks yang lebih luas, ekonomi digital di Indonesia pada 2020 diperkirakan akan mencapai 130 miliar US dollar atau Rp 1.831 triliun. Dengan pencapaian tersebut, maka dua tahun mendatang ekonomi digital akan berkontribusi sekitar 11% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Menurut Rudiantara, pengalaman shifting atau pergeseran ekonomi ke arah digitalisasi yang dialami oleh Indonesia menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan rintisan yang tumbuh menjadi perusahaan raksasa justru mampu menyerap dan memberdayakan tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan. (sp/239)