Reporter : Busriadi Bustamin
MAJENE,mandarnesia.com-Potongan video siaran langsung di akun Facebook Darmansyah, sempat menyinggung polemik buku yang dia tulis, Orang Mandar Raja Laut.
Disampaikan Darmansyah selaku Ketua DPRD Majene, ketika membawakan orasi budaya dalam rangka Hari Jadi Majene ke 474 tahun, di Pendopo Rujab Bupati Majene, Kamis (15/8/2019) kemarin.
“Kami berencana akan ke Mautong. Apa Mautong? Pendiri kerajaan Mautong adalah orang Mandar. Bukunya sudah terbit, belum saya edarkan. Karena harus saya bedah. Kebetulan ada penulisnya yang sama, isinya beda,” kata Darmansyah.
Baca:https://mandarnesia.com/2019/08/igi-darmansyah-harus-berani-berdialog/
Dalam potongan video berdurasi 41 menit 3 detik, Darmansyah mengungkapkan, penulis tersebut salah seorang Sarjana Magister dari Universitas Indonesia (UI).
“Ia juga menulis, hanya dalam bahasannya beda. Kalau saya orang Mandar mendirikan kerajaan, kalau dia menguasai perdagangan di teluk. Bedanya di sini. Makanya belum berani saya edarkan karena harus saya bedah, supaya tidak ada ketersinggungan,” ungkapnya.
“Walaupun di facebook ramai sekali. Dia bilang Pak Darmansyah takut berdebat, padahal tidak. Itu pendirian saya DPRD. Cuma sibuk sannaq todzi, aqdappangana (cuma sibuk sekali, minta maaf),” tambah Darmansyah.