“Pengetahuan baru yang kami temukan di workshop ini sangat bermanfaat bagi kami para jurnalis,” ungkap Rini Kartini dari Maumere TV.
“Harapan dari kegiatan workshop ini, adanya aplikasi kawan-kawan jurnalis, baik itu di ruang redaksi, maupun kawan-kawan jurnalis di lapangan, selaku penanggung jawab AJI Kota Makassar sangat menjunjung tinggi yang namanya keberagaman,” tutup Nurdin Amir.
Workshop jurnalis telah selesai, namun penting dipahami bahwa Media adalah jembatan para komunitas-komunitas minoritas untuk dimanusiakan. Lewat narasi pemberitaan agar tidak memojokkan apalagi bias. Intinya media harus lebih memanusiakan manusia
Membangun sinergitas antara media dan komunitas minoritas penting dalam memperjuangkan keadilan dalam isu sexual orientation, gender identity and expression, and sex characteristics (SOGIESC).
Merebaknya animo publik akhir-akhir ini yang mengundang kecemasan dan miris oleh pemberitaan media, terhadap isu-isu agama dan kelompok minoritas seperti LGBT, karena selalu dilekatkan dengan politik.
Media senantiasa harus konsisten pada prinsip-prinsip jurnalistik yang berlaku, agar tidak kehilangan perannya dalam menyampaikan kebenaran dalam mengonsolidasikan demokrasi, yang lebih adil dan memuliakan kemanusiaan.
Di tengah situasi masyarakat Indonesia maka memberitakan isu diskriminasi bukan hal yang mudah, butuh kehati-hatian merangkai diksi-diksi di dalam pemberitaan.
Workshop jurnalis meliput keberagaman gender dan seksualitas yang dilaksanakan oleh Sejuk, patut diapresiasi ini adalah bagian dari ikhtiar mengedukasi jurnalis agar lebih peka lagi, dan memiliki pengetahuan baru khususnya peliputan kaum minoritas. Memberitakan bukan hal yang mudah, perlu kehati-hatian agar tidak terjadi keretakan sosial.
Terima kasih SEJUK (Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman)