Selain hak asasi, manusia juga mempunyai kewajiban dasar antara manusia yang satu terhadap yang lain dan terhadap masyarakat secara keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Para jurnalis penting menghindari atribusi-atribusi untuk memancing publik, jika perspektif benar pasti produknya akan bagus dan tidak membuat publik terpecah,” ungkap Daniel Awirga, pemateri tentang Media dan HAM SOGIESC selaku Deputy Director. Human Rights Working Group.
“Masih banyak media yang menutup diri terhadap komunitas kami, pemberitaan tidak berprikemanusiaan, adapun harapan kami sedianya media dalam melakukan pemberitaan yang berimbang dan komprehensif, menjalankan prinsipĀ cover both side, “. ungkap Eman selaku kawan Sehati.
“Kami juga mengharapkan agar seluruh lapisan masyarakat untuk menghilangkan segala bentuk stigma, diskriminasi, dan kekerasan kepada individu dan kelompok dengan keberagaman orientasi seksual, identitas dan ekspresi gender,” tambah Eman.
Adapun beberapa kendala jurnalis di lapangan adalah perihal narasumber, tidak kuatnya regulasi atau dasar hukum di tingkat daerah, stigmatisasi di level pemerintahan dan publik juga menjadi kendala. Sehingga membuat karya jurnalis masih sangat membutuhkan tambahan referensi dari narasumber sebagai penyeimbang.
Apresiasi peserta workshop terhadap kegiatan ini, begitu terasa manfaatnya karena selama ini kendala-kendala di lapangan bisa mendapatkan solusi, adanya akses keterbukaan dari berbagai persoalan di lapangan dan ruang redaksi seakan memberikan rasa kesejukan tersendiri.