Catatan Workshop Jurnalis Keberagaman Gender dan Seksualitas

Media Harus Memanusiakan Manusia

Oleh: Karmila Bakri

KETIKA meliput keberagaman gender dan seksualitas, jurnalis kerap dihadapkan dengan berbagai tantangan di lapangan. Untuk mencegah pemberitaan yang tidak bias, jurnalis harus memiliki perspektif yang netral dan cover both side sebagaimana prinsip dasar jurnalistik.

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) kerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar mengadakan workshop jurnalis bertema : Meliput Keberagaman Gender dan Seksualitas. Pelaksanaan kegiatan di Hotel Almadera, Jl. Somba Opu, No. 235 Makassar. Kegiatan selama dua hari, mulai 28-29 september 2019.

Para peserta berasal dari AJI Kota Makassar, beberapa perwakilan media nasional maupun media lokal di Sulselbar, dan Maumere.

“Workshop jurnalis meliput keberagaman gender dan seksualitas ini menyuguhkan kepada peserta tentang pengetahuan SOGIESC, ini merupakan isu-isu yang relatif baru. Sejuk senantiasa membuka ruang komunikasi bagi kawan-kawan jurnalis apabila ke depannya butuh sharing-sharing terkait karya-karya jurnalis, “ungkap Ahmad Junaidi, direktur SEJUK serta editor di The Jakarta Post.

“Prinsip-prinsip dasar jurnalis dalam meliput isu yang berlatar SARA (termaksud gender dan orientasi seksual) penting mengedepankan prinsip keadilan, kepatutan, dan mendorong perdamaian,” ungkap Ahmad Junaidi

“Para jurnalis diharapkan berkomitmen untuk tidak melibatkan keyakinan pribadi, yang akan menyebabkan bias dalam menyimpulkan fakta, ” tambah Ahmad.

Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat  pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi,  dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun.