Reporter: Sudirman Syarif
JAKARTA, mandarnesia.com — Kasus penyakit coccidiosis atau para peternak lebih mengenalnya dengan sebutan jambang darah, adalah penyebab kematian anak sapi di Kota beberapa daerah. Selain jambang darah, permasalahan lain yang sering menyerang hewan ternak keguguran akibat penyakit Brucellosis.
Pemerintah Kota Parepare membuat program pengendalian Coccidiosis, salah satunya melalui media layanan telepon darurat yang terbukti efektif menekan angka kematian anak sapi.
Peternak menjadi lebih antusias melaporkan setiap kejadian penyakit pada ternaknya, sehingga nomor telepon darurat Cocidiosis beralih menjadi tempat melaporkan setiap kejadian penyakit ternak yang ditemukan. Program itu dinamakan CallNak Centre atau Call Ternak Centre.
Wali Kota Parepare Taufan Pawe menjelaskan, CallNak Centre memiliki layanan kesehatan hewan dan layanan inseminasi buatan hanya berselang 15 menit. “Tujuannya untuk menyemangati petugas CallNak Centre untuk melayani tidak hanya berorientasi pada kuantitas, tapi juga berkualitas,” jelas Taufan,
Tahun 2013, angka kematian ternak sapi sangat tinggi yaitu 524 ekor, atau sekitar 11,4 persen di Kota Parepare. Sementara pertumbuhan populasi hanya sebesar -6,3 persen. Sedangkan target pertumbuhan populasi di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 6-7 persen. Permasalahan utamanya adalah penyakit Coccidiosis pada anak sapi yang sangat mematikan.
Taufan mengatakan, penyakit Coccidiosis, dan Bucellosis merupakan kasus tertinggi kedua di Kota Parepare berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner Maros. Hal ini erat kaitannya dengan posisi Kota Parepare sebagai kota pelabuhan tempat transit ternak sebelum diantarpulaukan.
Sumber: Menpan RB