Budaya Ketimuran Kini Tergerus Zaman

Budaya Ketimuran Kini Tergerus Zaman -
Sri Musdikawati Foto: Facebook

MAMUJU – Remaja sebagai generasi penerus cita – cita bangsa seharusnya mampu bersaing, serta mampu beradaptasi sekaligus menyaring budaya luar dari serbuan teknologi yang semakin tak terbendung keberadaannya.

Pemerhati Pendidikan Sulawesi Barat (Sulbar) Dra. Sri Musdikawati M. Si menuturkan, saat ini kemajuan teknologi tidak bisa ditahan, pengenalan budaya lokal terhadap anak menjadi pendidikan karakter yang harus sedini mungkin mulai diterapkan.

“Kita harus mengenalkan anak-anak bagaimana merevitalisasi pendidikan karakter dimulai dari lingkungan kearifan lokal,” kata Sri yang dihubungi via telepon, Jumat (17/3) kemarin.

Bahkan menurutnya, pengenalan anak terhadap budaya lokal akan menjadi filter terhadap tindakan kekerasan yang diakibatkan perkembangan teknologi yang kian merajalela dewasa ini.

“Kita tidak mungkin bisa menahan itu (teknologi, red), tetapi disisi lain kesiapan mental anak-anak kita harus disiapkan mulai dari usia dini, salah satunya pengenalan mereka terhadap budaya – budaya lokal, pengenalan itu, dimulai dari dalam rumah sendiri maupun pendidikan di sekolah,” lanjutnya.

Sementara itu, salah satu Penggiat Kebudayaan Sulbar M.S. Tajuddin mengatakan, problem perubahan pergeseran pencabutan akar budaya adalah pendidikan culture yang dingin, sehingga dengan mudahnya masuk dalam kehidupan tanpa melalui proses filterisasi.

Menurutnya, ada beberapa faktor, pertama adalah globalisasi yang tidak bisa ditolak, kedua pendidikan yang relatif dingin sehingga manusia tidak bisa memfilter dirinya terhadap ekspansi kebudayaan luar, ketiga adalah para penentu kebijakan tidak memiliki gren skenario terkait dengan strategi kerja kebudayaan didaerah ini.

“Kemajuan IT yang begitu dahsyat dewasa ini, serta budaya luar tidak bisa ditolak dan tidak bisa ditawar, tinggal kita bagaimana memperlakukannya, banyak masyarakat atau manusia dewasa ini tidak memperlakukan teknologi sesuai porsinya, sehingga kita terpengaruh hal – hal negatif,” ungkapnya.

#AyubKalapadang