Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarensia.com–BPOM di Mamuju menggelar webinar kampanye cerdas memilih dan menggunakan kosmetik untuk generasi milenial. Kegiatan tersebut merupakan salah satu strategi BPOM untuk meningkatkan pengetahuan, kewaspadaan memilih dan menggunakan kosmetik.
Kepala Balai POM Lintang Jaya Purba menyampaikan, perkembangan dan kemajuan teknologi digital yang pesat, menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Generasi milenial yang akrab perangkat digital meningkatkan akses dan transaksi secara online , termasuk produksi kosmetik.
Bentuk promosi dan informasi tentang kosmetik di dunia digital bermunculan seperti iklan, blog dan toko online. Pada lima tahun terakhir, muncul fenomena beauty blogger dan beauty vlogger termasuk tutorial kosmetik melalui Facebook, Instagram maupun Tiktok.
Informasi tersebut bisa jadi lebih efektif dibandingkan iklan, dikarenakan yang disampaikan lebih menarik melalui video.
Namun produk yang dijual online belum tentu memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat. Tingkat pengetahuan dan kesadaran konsumen yang rendah dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk meraup keuntungan berlimpah dengan cara yang ilegal.
Menurut Kepala BPOM, mereka berupaya meningkatkan pengawasan, sekaligus memberdayakan masyarakat agar mampu memilih dan menggunakan produk kosmetik dengan baik.
“Kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut antara lain dilakukan dalam bentuk Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada komunitas masyarakat seperti halnya kegiatan kita sekarang. Melalui kegiatan ini diharapkan generasi milenial mampu menjadi konsumen cerdas baik dalam memilih kosmetik yang aman maupun menyaring dan menelaah informasi yang dijumpai sehari-hari,” katanya dalam sambutan webinar, Senin (23/8/2021).
Koordinator Kelompok Subtansi Infokom BPOM di Mamuju Fitri menyebut, dengan semakin berkembangnya digitalisasi informasi, maka semakin mudah konsumen mengakses pembelian barang dan jasa, termasuk kosmetik.
Namun di sisi lain, beredarnya produk ilegal, substandard atau mengandung bahan berbahaya dapat masuk melalui jalur perdagangan online, di mana informasi dan promosi kosmetik tidak obyektif dan cenderung menyesatkan konsumen.
Remaja merupakan generasi milenial yang memiliki kesanggupan untuk memutuskan produk kosmetik yang akan digunakan.