M. Yusri: Tidak Sehebat Pada Saat Simulasi
POLEWALI, mandarnesia.com–Jasad Rahmat, pemuda korban terseret ombak di perairan laut Dusun Mampie Desa Galeso Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar ( Polman ), Sulawesi Barat, ditemukan pertama kali nelayan asal Kelurahan Takatidung, yang sedang melaut, Sabtu (3/04/2021).
Awalnya, korban sempat hilang selama 24 jam, lalu ditemukan pertama kali oleh dua nelayan yakni Aco dan Usman yang sedang memancing di sekitar perairan laut Mampie, ia melihat jasad korban mengapung disamping perahunya dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Selanjutnya, kedua nelayan tersebut masuk ke pemukiman warga Dusun Mampie untuk meminta pertolongan, Lalu berkoodinasi ke tim SAR, lantaran tidak mampu menaikkan jasad korban ke perahunya.
“Nelayan yang temukan pertama kali, lalu mencari bantuan ke warga. Seandainya mampu naikkan, dia langsung masuk bawa itu jenazah korban, ” ujar Tokoh Masyarakat Mampie, Yusri, saat dihubungi via telepon. Minggu 4 April.
Menurut Yusri, kinerja tim Basarnas Sulbar sudah maksimal karena baru tiba di wilayah Polman pukul 01.00 Wita, dinihari, berangkat dari Mamuju, atau sekitar tujuh jam setelah korban Rahmat dinyatakan hilang.
Kendati demikian, Yusri menilai kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Polman terkesan lamban, hal itu, kata Yusri, karena setiap simulasi tanggap bencana di perairan laut Mampie, nyaris semua peralatan tanggap bencana dibawa mulai dari perahu karet sampai mobil. Namun saat terjadi peristiwa sesungguhnya, ada korban terseret ombak tidak sehebat pada saat simulasi.
“Terlebih perairan laut Mampie kerap dijadikan tempat simulasi bencana, Sementara BPBD kantornya di Polman seharusnya sudah ada di lokasi lebih dulu, Iya, bagaimana menangani fakta pada saat simulasi lah” kesalnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Pelaksana BPBD Polman, Andi Affandi Rahman menampik jika pihaknya lamban. Sebab pada saat hampir bersamaan terjadi bencana puting beliung di Kecamatan Anreapi, sehingga personel tim tanggap bencana terbagi.
“Apalagi dalam hal ini ada Basarnas dan Polairud, malam kan sudah ada perahu, apalagi kita tidak bisa langsung ke laut kalau ombak naik, personel kita juga terbatas, ” jelasnya.
Sementara itu, Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polres Polman, di pimpin Kasat Polairud AKP Ramli bersama tim gabungan dari Basarnas Mamuju, BNPB Polman, Kodim Polman, TNI AL, PMI dan masyarakat setempat berhasil mengevakuasi korban Rahmat warga Desa Bumimulyo Kecamatan Wonomulyo, yang tenggelam dan terseret ombak sehari sebelumnya.
“Teknik pencarian korban menyisir perairan Pantai Mampie menggunakan dua unit perahu karet milik SAR Mamuju dan BNPB Polman dibantu warga sekitar yang menggunakan perahu dan jaring pukat nelayan di titik tenggelamnya korban dan berhasil ditemukan pada pukul 16.15 wita,” tandasnya.