MAMUJU-Setelah Presiden meresmikan Kampung KB di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Cirebon Jawa Barat, pada Februari 2016 lalu, setiap daerah diharuskan untuk mencanangkan Kampung KB.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulbar Andi Ritamariani mengatakan, tujuan pencanangan Kampung KB dalam rangka merevitalisai program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas hidup manusia di Kampung KB.
Menurutnya, indikator untuk mengangkat Kampung KB, antara lain ada di wilayah kumuh, padat penduduk, wilayah nelayan, wilayah aliran sungai, sarana dan prasananya belum memadai, dan capaian KB masih rendah.
“Sekarang kalau kita mau melihat Kampung KB, tidak semua Kampung KB yang kita canangkan memenuhi semua indikator, yang jelas ada indikator yang harus prioritas untuk di intervensi. Tapi ada persoalan-persoalan yang ada di indikator tadi, kan banyak ya indikatornya, bisa saja di temukan kenapa bukan wilayah nelayan, kan tidak ada Kampung KB di Mamasa kalau begitu, padahal ada idikator yang lain,” kata Andi Ritamariani, belum lama ini.
Ia juga mengatakan, target yang dicapai 2016 lalu seluruh kabupaten harus ada Kampung KB yang dicanangkan. Sehingga dari target tersebut sudah ada dua puluh lima dari target sebelumnya yakni enam. Yang paling banyak dicanangkan ada di Kabupaten Polewali Mandar. Hal itu merupakan hasil advokasi yang dilakukan bersama dengan pemerintah daerah yang bersangkutan.
“Sehingga ada tujuh belas yang dicanangkan di Kabupaten Polman,” jelas Rita.
“Untuk 2017 seluruh kecamatan harus ada Kampung KB-nya, itu dari enam puluh sembilan kecamatan (se-Sulbar, red). Alhamdulillah sampai saat ini, yang paling bagus respon Kabupaten Majene dengan waktu dua Minggu Kabupaten Majene mampu menyelesaikan pencanangan Kampung KB. Terealisasi mereka, kita tinggal evaluasi progresya seperti apa, berdampak tidak. Dan evaluasinya per triwulan,” lanjutnya.
Pihaknya berharap, dengan pencanangan Kampung KB kualitas masyarakat bisa menjadi meningkat, baik dari aspek kesehatan maupun pendidikan.
#BusriadiBustamin