Citizen: Hardi Jamal (Pemerhati Lingkungan)
POLEWALI-Anggota DPRD Sulbar Abdul Rahim, saat melakukan kunjungan ke TPS 3R Tinambung, Selasa kemarin mengatakan, Tinambung saat ini harus mendapat perhatian penuh dari pemerintah.
Menurut Rahim, mengingat masyarakat Tinambung transisi yang mengarah ke masyarakat perkotaan, sudah sepantasnya mempunyai TPS 3R untuk mengatasi volume sampah yang berlebihan.
“Agar lingkungan tempat bermukim bersih sehat, dengan sendirinya akan berperilaku hidup sehat dan mandiri. Hanya saja, para petugas sampah TPS 3R perlu dibekali pengetahuan dan skill dalam pengelolaan sampah yang tepat, dengan cara magang di tempat pengelolaan sampah yang dianggap sudah berhasil pengelolaannya. Meskipun itu di luar Jawa. Serta yang paling penting soal kesejahteraan(intensif) dan para pengelola sampah demi kelanjutan lancarnya sistem pengelolaan sampah TPS 3 R,” kata Rahim, yang juga Ketua Komisi IV, ketika melakukan kunjungan, sekaligus menyempatkan ke rumah balita yang terindikasi gizi buruk akibat penyakit bawaan lainnya.
Sementara itu, Lurah Tinambung Asrif, yang hadir pada kesempatan itu mengungkapkan, mengingat program TPS 3R ini berbasis kawasan. Di mana hanya satu lingkungan jadi pilot project dari lima lingkungan yang ada di Wilayah Kelurahan Tinambung.
“Namun demikian antusias dan keinginan masyarakat lain di beberapa lingkungan untuk menyukseskan program Tinambung bebas sampah sangat luar biasa. Mengingat armada sampah baik itu bentor truck container, serta bin sampah (tong sampah) masih sangat terbatas, akhirnya kami tak dapat memenuhi keinginan masyarakat untuk mengangkut sampah rumah tangga di semua Lingkungan Kelurahan Tinambung. Kami masih butuh sekira 800 bin sampah, tiga bentor, dan satu truck container,” jelasnya.
Dari semua dan kendala yang ada di TPS 3R, Legislator dari Partai Nasdem siap mengkomunikasikan ke instansi terkait yang membidangi sampah tersebut.
Pemerhati lingkungan Hardi Jamal menuturkan, dengan adanya TPS 3R Kelurahan Tinambung, berkat kerjasama semua elemen masyarakat yang tak hentinya gelisah dan resah melihat kondisi Wilayah Tinambung yang semakin kumuh dan kotor.
“Dimana sampah berserakan di mana-mana. Dan kebiasaan masyarakat membuang sampah di daerah aliran sungai Mandar, sehingga tampak tak layak ditempati beraktifitas mengambil air bersih, mandi, dan sebagainya, seperti yang dilakukan para tetuah dahulu. Keresahan inilah yang memicu geliat para seniman dan aktivis lingkungan di setiap event yang dihelat selalu saja menelorkan rekomendasi adanya tempat pengolahan sampah dan armada sampah di Wilayah Kelurahan Tinambung,” tuturnya.
Lanjut dikatakan, serta para tokoh masyarakat yang tak hentinya mendorong di Musrenbang kelurahan tentang penanggulangan sampah yang tepat guna.
Dengan adanya TPS 3R. Tinambung hari ini mampu menekan volume sampah dan masyarakat tidak lagi membuang sampah di daerah aliran sungai Mandar.
“Petugas sampah TPS 3R setiap hari mendatangi rumah warga mengambil sampahnya. Selanjutnya, dibawa ke hanggar TPS 3R Kelurahan Tinambung untuk di pilah sampah yang masih dapat di daur ulang, dan sampah yang bisa dijadikan kompos pupuk organik, serta pupuk cair,” katanya.
Sampah hasil residu yang tak dapat di daur ulang akan di bawa ke TPA. Tempat pembuangan akhir, TPS 3 R. Selain menciptakan wilayah yang sehat dan bersih juga dapat mendaur sampah yang mempunyai nilai ekonomis.
“Dengan semboyan sampahmu adalah berkahku. Para petugas sampah akan selalu semangat bahu membahu menuntaskan sampah yang ada di Kelurahan Tinambung,” pungkasnya.