Belajar Jarak Jauh Terkendala Jaringan, Guru Temui Siswa

Reporter: Sudimam Syarif

MAMUJU, mandarnesia.com — Seluruh sekolah yang ada di Mamuju memulai aktivitas tahun ajaran baru 2020/2021. Sekolah yang dibuka di tengah pandemi covid-19 yang masih meningkat, pemerintah melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Sementara wilayah yang koneksi internetnya masih buruk, seperti Kecamatan Tommo, Bonuhau, dan Kalumpang, pemerintah kabupaten menyiasati dengan metode pembelajaran luring atau luar jaringan.

Berdasarkan SK 4 Menteri, Kabupaten Mamuju masih dalam kondisi zona merah. Sehingga Bupati Mamuju mengeluarkan surat panduan pelaksanaan pembukaan sekolah di tahun ajaran 2020/2021, Mamuju masih dalam kondisi PJJ.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju Murniani mengatakan, penerapan PJJ memang mengalami kendala geografis. Yaitu beberapa daerah tidak bisa dilaksanakan pembelajaran secara daring.

“Yang tidak bisa daring, kita melaksanakan pembelajaran secara luring. Yaitu sebagian guru-guru itu mendatangi siswa ke rumahnya dan membagikan buku-buku kepada siswa untuk belajar di rumah.
Yang kita laksanakan secara daring, memang ada potensi untuk online di daerah itu,” katanya kepada mandarnesia.com melalui sambungan telepon, Senin (13/7/2020).

Siswa yang baru masuk, peserta didik akan diberikan materi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Sementara untuk kelas dua ke atas, diberi pembelajaran sesuai dengan materi sekolah.

Selain wilayah Bonehau, Kalumpang dan Tommo, beberapa wilayah seperti Bela, Kecamatan Tapalang, sebagian wilayah Kakukku dan Simbor, jaringan internet juga masih terbatas.

Ilustrasi : Jurnas.com