Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Setelah mengarungi Laut Mandar selama empat hari dan singgah di beberapa titik etape, 21 peserta sandeq race 2019 tiba di garis finis Pantai Manakarra Mamuju. Hadiah yang disediakan diserahkan setelah menggelar lomba sandeq segitiga.
Rp30 juta untuk kampiun pertama sandeq cahaya mandar, Rp25 juta untuk juara kedua mandala bintang timur, dan Rp20 juta buat AIM benar yang meraih posisi ketiga. Peringkat empat sampai 21 masing-masing mendapat Rp10 juta serta bingkisan dari sponsor.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Barat Farid Wajdi mengatakan, pelaksanaan sandeq race 2019 mejadi surprise baginya karena pelaksanaan sangat sukses, terjadi selebrasi juara, dan membanggakan.
“Ini karena bantuan dari semua pihak, terutama dari Pemerintah Kabupaten Polman, Majene, dan Mamuju. Dari Polman kita diberi selebrasi pelepasan, Majene kita diberi selebrasi segitiga, dan Mamuju penerimaan sandeq yang sangat mengagumkan dan sangat luar biasa. Kerjasama Pemerintah Provinsi dan kabupaten sangat baik,” kata Farid, Jumat (16/8/2019).
Oleh karena itu, ia menegaskan sandeq race 2020 harus dilanjutkan, karena artefak bahari masyarakat Sulbar akan hilang. Satu-satunya cara untuk mewariskan kebudayaan bahari menggelar sandeq di tahun-tahun mendatang.
“Nanti kita akan mencoba memperjuangkan lagi kepada pihak Pemerintah Provinsi dan DPRD mudah-mudahan ini didengar supaya bisa menambah anggaran pada masa-masa yang akan datang,” ujarnya.
Sementara untuk pengembalian rute Mamuju-Makassar disandeq yang akan datang, menurut dia akan dilakukan kajian terlebih dahulu.
“Saya kepala dinas Provinsi Sulawesi Barat bertugas untuk mendatangkan tamu dari luar ke sini (Sulbar). Saya takutnya kalau misalnya tidak ada kajian lebih bagus, mungkin kunjungan akan tidak masuk di sini, tapi masuk di tempat lain,” kuncinya.