Reporter: Sudirman Syarif
MAJENE, mandarnesia.com — Bawaslu Kabupaten Majene gencar lakukan sosialisasi tolak politik uang dan netralitas ASN Pilkada 23 September 2020. Deklarasi tolak politik uang dinilai akan berdampak lahirnya demokrasi yang berkualitas di Majene.
Sasaranya, semua kelompok masyarakat, kelompok tani, kelompok majelis taklim, kelompok milenial yang ada di kampus, sekolah hingga kelompok pemuda di delapan kecamatan di Majene. Bawaslu Majene bergerak bersama dalam mensosialisasikan Pilkada tanpa politik uang.
“Komitmen kami Bawaslu akan menegakkan keadilan pemilu bersama rakyat. Dengan adanya partisipasi dari masyarakat sangat membatu Bawaslu melakukan tugas dan fungsinya. Terutama masyarakat yang berani melapor bila ada kegiatan politik uang di lingkungannya,” kata Komisioner Bawaslu Majene Divisi Pengawasan, Hubungan Antar Lembaga Indrianah Mustafa, Selasa (21/1/2020).
Dijelaskannya, dengan adanya sosialisasi langsung ke setiap kelompok masyarakat akan memberi dampak besar. Melihat banyaknya masyarakat yang menganggap politik uang hal yang lumrah dan tidak ada konsekuensi pidana.
Sosialisasi Bawaslu Majene menyampaikan beberap point. “Sudah adanya masyarakat kita yang terjaring OTT pelanggaran politik uang dan diberi sanksi penjara.”
“Ternyata masyarakat kita banyak yang tidak setuju dengan adanya serangan fajar dan mengetahui dampak buruk dari kegiatan yang melanggar hukum. Serta sudah tau di mana melapor dan caranya melapor, jika ada pelanggaran Pemilu,” ungkapnya.
Kata dia, kegiatan sangat efektif dalam memberi pendidikan politik di masyarakat. “Semoga hasil dari kegiatan ini akan mengurangi, bahkan menghilangkan praktek politik uang di Pilkada Majene.”