MAJENE-Basri Ibrahim Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene, menilai rencana Pemkab Majene untuk membangun Rumah Sakit (RS) Rujukan Pratama Malunda harus melakukan pengkajian lebih mendalam.
“Pada dasarnya setuju pembangunan RS Rujukan (Malunda, red) karena untuk kepentingan kesehatan rakyat. Tapi kalau itu berdampak negatif untuk jangka panjang itu perlu dilakukan kajian secara mendalam,” kata Basri, via Facebook, Senin (17/4/2017).
Menurut Basri, jika ada warga setempat yang menolak Rumah Sakit tersebut, artinya mereka mengetahui seperti apa dampak yang akan terjadi.
“Kalau itu dibangun solusi yang diberikan rakyat patut dipertimbangkan. Kita juga Komisi III akan melihat secara dekat lokasi tersebut. Jika mengkhawatirkan kita akan kasih saran,” ujarnya.
Sebelumnya, Anggota DPRD Sulbar Andi Irfan Sulaiman juga menilai, semua rencana yang menyangkut kepentingan dan kebutuhan rakyat harus mendapat dukungan. Rencana tersebut harus diawali dengan perencanaan yang baik agar kegiatan dapat berjalan secara maksimal dan berguna.
“Tentu penggunaan anggaran yang besar itu juga dapat terarah, efektif dan efisien,” kata Andi Irfan, Kamis (13/4/2017) sore.
Untuk mengukur indikasi kelayakan program lanjut Andi Irfan, standar dan spesifikasi teknis tentu harus tetap berpedoman pada ketentuan dan mempertimbangkan aspek sosial termasuk lingkungan masyarakat di sekitar lokasi.
“Penyediaan sarana kesehatan berupa RS Pratama di Kecamatan Malunda suatu hal yang patut didukung sebagai upaya mendekatkan layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat. Setiap potensi permasalahan yang muncul dari rencana tersebut tetap harus mempertimbangkan berbagai aspek termasuk pelibatan masyarakat setempat. Penolakan warga terkait lokasi perlu pendekatan yang baik dengan mempertimbangkan faktor teknis dan non teknis dengan dasar regulasi yang ada, perlu sosialisasi dan pemahaman yang baik ke masyarakat,” jela Andi Irfan.
#BusriadiBustamin